Ilustrasi beras yang dijual di pasar/Net
Masyarakat diimbau melaporkan ke Ombudsman Perwakilan Aceh jika menemukan ada oknum yang melakukan penimbunan beras. Pelaporan dapat dimasukkan melalui email, WhatsApp, atau langsung mendatangi kantor Ombudsman.
"Seperti oknum melakukan penimbunan beras, kita imbau masyarakat melaporkan ke kita," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dian Rubianty, diwartakan Kantor Berita RMOLAceh, Jumat (22/9).
Menurut Dian, sebagai lembaga negara, salah satu fungsi Ombudsman mengawasi layanan publik agar berjalan sesuai dengan aturan yang benar. Jika ada kebijakan yang melenceng dari aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP), maka pihaknya akan turun menindaklanjuti.
"Untuk mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya pemerintah. Kita hanya mengawasi penyelenggara atau pelaksanaanya," jelas Dian.
Dian menambahkan, pengawasan yang dilakukan Ombudsman seperti pendistribusian beras dilakukan secara merata. Selanjutnya, memastikan penerima beras sudah sesuai dengan pendataan, dan lainnya.
"Nah jika disitu ditemukan kecurangan, kita baru tindaklanjuti," kata Dian.
Tidak hanya itu, Ombudsman juga mendorong Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) seperti Inspektorat dan BPKP untuk ikut melakukan pengawasan layanan publik.
Sebelumnya, harga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga. Menurut data yang ditampilkan Panel Harga Badan Pangan, harga beras medium naik Rp130 ke rekor Rp12.980 per kilogram dan beras premium naik Rp200 ke Rp14.580 per kilogram.
Kenaikan itu dijelaskan secara lebih rinci oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman. Dia mengatakan bahwa bulan ini, beras telah naik harganya hingga 4,4 persen.
Dalam rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2023, Aida mengatakan bahwa kenaikan itu disebabkan oleh dua faktor yakni musim dan fenomena iklim El Nino.
Kata Aida, indeks El Nino saat ini memang terhitung lemah, namun waktunya diprediksi akan berlangsung lebih lama dari perkiraan awal.
"Tadinya kita perkirakan akhir tahun ini sudah selesai. Tapi ini ada pergeseran sedikit ke satu bulan di tahun 2024," ujarnya.
Aida mengungkap bahwa pemerintah telah melakukan serangkaian upaya untuk menurunkan harga beras, salah satunya dengan memberikan bansos beras dalam tiga bulan ini yakni September, Oktober, dan November.
Selain itu, BI juga menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia, bekerja sama dengan Kemendagri, Perum Bulog, dan pemerintah daerah.