Berita

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra (kemeja putih)/RMOL

Politik

Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Gulirkan Hak Angket soal Jokowi Salahgunakan Data Intelijen

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 16:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menggunakan hak angket terkait penggunaan data intelijen oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan ini disampaikan melalui surat resmi oleh Koalisi Masyarakat Sipil kepada Komisi I dan Komisi III DPR RI. Penyerahan surat resmi dilakukan di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (21/9).

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra menyatakan bahwa pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku memegang data partai politik dan pengetahuannya terkait arah haluan parpol dari informasi intelijen merupakan penyimpangan terhadap prinsip demokrasi.

“Kami anggap ini merupakan sebuah bentuk pelencengan atau upaya-upaya untuk mengangkangi proses demokrasi dan juga nilai-nilai netralitas atau imparialitas dari Presiden,” kata Dimas kepada wartawan.

Atas dasar itu, Dimas menekankan bahwa Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari KontaS, Imparsial, PBHI, Amnesty Internasional, YLBHI, Elsam, WALHI, ICW, HRWG, Setara Institute, LBH Masyarakat, Perludem ini mendesak DPR RI untuk menggunakan hak angket terhadap Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal ini terkait dengan politisasi dan penggunaan data intelijen yang dianggap tidak sesuai.

“Kita mendorong penggunaan hak angket dari DPR itu sendiri untuk meminta klarifikasi kepada eksekutif, terutama dalam hal ini presiden. Serta badan intelijen negara (BIN) untuk kemudian dapat dimintai klarifikasi apa yang dimaksud dengan pengirimkan data-data dari partai politik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui semua hal berkaitan partai politik.

Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu juga mengaku telah memegang data parpol hingga arah haluan partai politik yang bersumber dari informasi intelijen.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Seknas (Sekretariat Nasional) Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (16/9).

“Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," ungkap Jokowi.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya