Berita

Pelaku UMKM di sektor pertanian/Ist

Bisnis

UMKM Naik Kelas, Seperti Apa Implementasinya?

RABU, 20 SEPTEMBER 2023 | 00:49 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sejak masa pandemi Covid-19, pemerintah selalu menjadikan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Seiring dengan komitmen itu, pemerintah ingin mewujudkan UMKM naik kelas.

Namun pemaknaan sekaligus implementasi dari UMKM naik kelas itu menjadi sorotan.

Ketua Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri, Hermawati Setyorinny menyatakan, program yang digembar-gemborkan oleh pemerintah itu tak seindah dengan realitanya.

"UMKM naik kelas itu seperti apa? Bagaimana targetnya? Apakah dengan transformasi digital? Berarti kan bicara SDM, bicara produknya, sampai dengan ketersediaan pasar. Semuanya berpacu pada penggunaan teknologi," kata Rinny akrab disapa kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (19/9).

Jika klasifikasi UMKM naik kelas demikian, Rinny meminta pemerintah gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan. Utamanya yang berkaitan dengan digitalisasi.

"Sekarang ini UMKM banyak yang tidak paham (dengan digital). Makannya dibutuhkan pelatihan, setelah SDM-nya terbentuk menghasilkan produk yang bagus, tinggal pikirkan marketplace-nya," tegas dia.

Wanita asal Semarang itu menyebut masih banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM saat ini. Mulai dari sulitnya mendapat bantuan kredit pemerintah hingga pengawasan dan ketersediaan pasar.

"Kalau UMKM naik kelas disebut produknya bisa diekspor ke luar, lah kita cukup mengambil pasar dalam negeri. Di dalam negeri justru dibanjiri oleh produk dari luar. Pasar UMKM kita justru menghadapi gempuran," jelasnya.

"Saya kira negara belum hadir. Contoh UMKM di pertanian, misalnya petani kopi kita masih belum bisa memasarkan produknya, padahal hasil kopinya bagus. Jadi eksekusi di bawah ini yang sulit," pungkas Rinny.  

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya