Amerika Serikat (AS) meminta bantuan masyarakat untuk mencari jet tempur F-35 yang hilang di Carolina Selatan.
Jet senilai 65 juta dolar AS itu menghilang dari radar pada Minggu sore (17/9), setelah kecelakaan yang dirahasiakan yang menyebabkan pilot melontarkan diri dan terjun payung.
Saat ini kondisi sang pilot stabil, meski masih berada di rumah sakit.
Kendati begitu,
Sky News pada Senin (18/9) melaporkan, nasib jet yang disebut masih bisa terbang itu belum jelas. Alih-alih, militer AS meminta bantuan masyarakat untuk ikut mencarinya.
“Personel dari Pangkalan Gabungan Charleston dan Pangkalan Udara Korps Marinir Beaufort sedang merespons kecelakaan yang melibatkan jet F-35B Lightning II,” tulis Pangkalan Gabungan Charleston di Facebook pada Minggu malam.
"Tim tanggap darurat masih berusaha menemukan F-35," tambah mereka.
Seorang jurubicara militer mengatakan pencarian difokuskan di Danau Moultrie dan Danau Marion, di utara lokasi terakhir jet tersebut diketahui.
“Masyarakat diminta untuk bekerja sama dengan otoritas militer dan sipil dalam upaya yang terus dilakukan. Jika Anda memiliki informasi yang dapat membantu tim pemulihan, silakan hubungi Pusat Operasi Pertahanan Pangkalan JB Charleston di 843-963-3600," lanjut pernyataan tersebut.
Otoritas militer mengatakan F-35 diatur dalam mode autopilot sebelum pilotnya dikeluarkan.
Situs berita militer
The War Zone mencatat bahwa ada beberapa kasus pesawat militer hilang dalam “keadaan zombie”.
Pada tahun 1988, Mig-23 Soviet terbang dari Polandia ke Belgia dengan autopilot setelah pilotnya melontarkan diri. Pada tahun 1970, “Cornfield Bomber” F-106 mendarat dengan selamat di ladang Montana setelah krunya menyelamatkan diri.