Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

ChatGPT Mampu Diagnosis Penyakit Pasien di UGD

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2023 | 12:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kecerdasan buatan (AI) generatif ChatGPT dilaporkan mampu mendiagnosis penyakit pasien sama seperti dokter di UGD.

Mengutip The Star pada Jumat (15/9), penelitian pada ChatGPT dilakukan di layanan darurat Rumah Sakit Jeroen Bosch Belanda sepanjang tahun lalu.

Para ilmuwan memasukkan riwayat pasien yang dianonimkan, tes laboratorium, dan pengamatan dokter sendiri ke ChatGPT. Chatbot itu diminta memberikan  lima kemungkinan diagnosis.

Mereka kemudian membandingkan daftar pendek chatbot dengan lima diagnosis yang sama yang disarankan oleh dokter UGD.

Hasilnya, dokter UGD memiliki kebenaran diagnosis sebanyak 87 persen. Sementara ChatGPT versi 3.5 memiliki tingkat kebenaran hingga 97 persen dan versi 4.0 hanya 87 persen.

Meski memiliki kemampuan yang teruji, tetapi menurut Peneliti Steef Kurstjens ChatGPT belum bisa menjalankan UGD secara penuh.

Namun AI dapat memainkan peran penting dalam membantu petugas medis yang berada di bawah tekanan.

"Poin kuncinya adalah bahwa chatbot tidak menggantikan dokter tetapi dapat membantu dalam memberikan diagnosis," ujarnya.

Terlebih, ChatGPT tidak dirancang sebagai perangkat medis. Ada masalah privasi saat memasukkan data medis rahasia dan sensitif ke dalam chatbot.

ChatGPT juga disebutnya memiliki beberapa keterbatasan.

"Chatbot tersebut terkadang tidak masuk akal tidak konsisten secara medis, yang dapat menyebabkan misinformasi atau diagnosis yang salah," ujar ilmuwan Belanda tersebut.

Para ilmuwan juga mengakui beberapa kekurangan dalam penelitian tersebut.

Ukuran sampelnya kecil, dengan 30 kasus yang diperiksa. Selain itu, hanya kasus-kasus sederhana yang diteliti, di mana pasien hanya menunjukkan satu keluhan utama.

Tidak jelas seberapa baik kemampuan chatbot dalam menangani kasus-kasus yang lebih kompleks.

Kadang-kadang chatbot tidak memberikan diagnosis yang benar dalam lima kemungkinan teratasnya. Terutama dalam kasus aneurisma perut, komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa ketika arteri aorta membengkak.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya