Berita

Pamflet diskusi publik yang digelar BEM FEB Unila terancam batal/Repro

Politik

Dilarang Rektor Unila, Diskusi Politik Bersama Rocky Gerung Terancam Batal

RABU, 13 SEPTEMBER 2023 | 20:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Diskusi publik yang menghadirkan pengamat politik Rocky Gerung bersama sejumlah pembicara lain di Auditorium Gedung G Pascasarjana FEB Universitas Lampung (Unila) terancam batal.

Sedianya, diskusi mengusung tema "Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap" akan dilangsungkan Kabinet Metalaxi BEM FEB Unila pada Kamis (14/9) sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun demikian, diskusi tersebut terancam batal karena mendapat larangan dari Rektor Unila, Prof Lusmeilia Afriani dan Dekan FEB Unila, Prof Nairobi.

"Saya baru saja dari ruang Dekan. Dekan FEB tidak mengizinkan acara besok digelar dengan berbagai alasan, tidak baik melihat kondisi sekarang dan lain-lain," kata Gubernur BEM FEB Unila, M Reza Pratama diberitakan Kantor Berita RMOLLampung, Rabu (13/9).

Diskusi itu rencananya dihadiri Rocky Gerung, akademisi Rudi Antoni, Wakil Ketua KPK 2014-2019 Saut Situmorang, dan ahli ekonomi dan politik Anthony Budiawan.

"Saya tetap memaksa, tapi kata beliau tidak boleh memakai gedung FEB. Kami bilang mahasiswa juga memiliki hak untuk memakai fasilitas dan melaksanakan kegiatan di kampus, kami merasa diintervensi," jelas Reza.

Sejak jauh hari, kata Reza, pihaknya sudah berdiskusi dengan Wakil Dekan III Muslimin. Tetapi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni itu dengan halus melarang karena berbeda pandangan politik.

Saat ini, BEM FEB Unila sedang berusaha mencari alternatif tempat agar diskusi tersebut bisa digelar sesuai jadwal.

Hingga berita ini diturunkan, Wakil Dekan FEB Muslimin, Dekan FEB Prof Nairobi, dan Rektor Unila Prof Lusmeilia belum menjawab pesan dari redaksi Kantor Berita RMOLLampung.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya