Berita

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Syarat dari Hasto Sebelum SBY Ketemu Megawati

SENIN, 11 SEPTEMBER 2023 | 21:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat mulai berubah. Dalam menyukseskan pencapresan Ganjar Pranowo, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini mulai terbuka, termasuk soal koalisi dengan Partai Demokrat.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto lantas menggambarkan hubungan PDIP-Demokrat lewat pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dengan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.

Hasto menyebut, komunikasi kedua partai sudah menunjukkan semangat gotong royong yang bisa berujung pada kerja sama politik.


Akan tetapi, anak buah Megawati ini seakan tetap menempatkan "barier" untuk partai politik yang akan bergabung, termasuk kepada Demokrat.

Menurutnya, ada banyak proses yang harus dilakukan sebelum benar-benar menjadikan Demokrat sebagai partai koalisi. Salah satu yang terpenting adalah menghadap langsung kepada Megawati.

Hal ini diterapkan PDIP bukan hanya kepada Demokrat, melainkan ke PPP, Perindo, Hanura yang kini sudah bergabung mendukung Ganjar. Bahkan proses ini juga dialami Golkar meski pada akhirnya partai pimpinan Airlangga Hartarto itu berlabuh mendukung Prabowo Subianto.  

"Tentu saja kedua belah pihak harus bertemu, dan dengan Ibu Megawati dalam konteks komunikasi politik," jelas Hasto dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (11/10).

Bahkan sebelum bertemu Megawati, Demokrat perlu menyatakan dukungan terlebih dahulu kepada bakal capres PDIP, yakni Ganjar Pranowo. Hal serupa dilakukan Hanura, PPP, dan Perindo yang kini menjadi bagian koalisi Ganjar.

"Pertemuan kan secara bertingkat. Berikan dukungan terlebih dahulu, baru secara formal, sehingga kerja sama ini akan kokoh karena didasari kepentingan masa depan bangsa dan negara," lanjut Hasto.

Setelah memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan menarik dukungan dari Anies Baswedan, Demokrat kini dikabarkan mulai bermanuver ke kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Bahkan berdasarkan kabar beredar, elite Demokrat juga bertemu dengan bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk penjajakan koalisi.  

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya