Pendiri perusahaan multifinance TEZ Capital and Finance, Arwin Rasyid/RMOL
Pendiri perusahaan multifinance TEZ Capital and Finance, Arwin Rasyid menolak memberikan pernyataan terkait adanya dugaan penerimaan uang dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan tanah di Pulogebang, Jakarta Timur.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Arwin Rasyid yang sebelumnya pernah menjabat Direktur Utama Bank CIMB Niaga periode 2008-2015 telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi sekitar enam jam sejak sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.12 WIB di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).
Saat ditemui usai diperiksa, Arwin mengatakan, dirinya sudah memberikan keterangan kepada tim penyidik terkait dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang yang sedang diusut KPK.
Namun saat ditanya soal dugaan aliran uang, Arwin enggan memberikan pernyataan. Menurutnya, dugaan penerimaan uang oleh dirinya hanya sepotong cerita.
"Itu (dugaan penerimaan uang) sepotong cerita, jadi nggak bisa saya sampaikan apa-apa," pungkas Arwin sembari meninggalkan area Gedung Merah Putih KPK, Kamis sore (7/9).
Sebelumnya, Arwin Rasyid yang juga pernah menjabat Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk periode 2005-2007 sudah diperiksa pada Senin (14/8).
Saat itu, dia didalami soal dugaan adanya distribusi aliran uang dalam proyek pengadaan tanah di Pulogebang dari pihak-pihak yang terkait dengan perkara ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Arwin Rasyid diperiksa KPK karena pernah menjalankan bisnis bersama Rudy Hartono Iskandar selaku Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur (ABAM). Bahkan dalam bisnis itu, diduga ada aliran uang ke Arwin.
KPK pada Jumat 15 Juli 2022 mengumumkan sedang melakukan pengumpulan alat bukti dalam perkara tersebut. Namun demikian, KPK belum bisa membeberkan siapa saja pihak-pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Para tersangka hingga detail konstruksi perkara akan diumumkan kepada publik ketika dilakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan terhadap para tersangka.
Beberapa orang yang dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu mantan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan; Rudy Hartono Iskandar (RHI) selaku Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur (ABAM).
Keduanya juga sebelumnya telah diproses hukum dalam perkara dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Dalam perkara dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang ini, diduga mengalami kerugian keuangan negara mencapai ratusan miliar rupiah.