Gedung Sekretariat ASEAN/Net
Gedung Sekretariat ASEAN yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan akan diubah namanya menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN.
Perubahan nama itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers di depan Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa (5/9).
Retno mengatakan, keputusan tersebut merupakan hasil dari rapat pleno para pemimpin ASEAN pada hari pertama KTT.
"Para pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah nama Sekretariat ASEAN menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN," kata Retno.
Menurut penuturan Retno, perubahan nama dimaksudkan untuk memperkuat posisi Sekretariat ASEAN yang telah dibangun sejak tahun 1976.
"Semua pemimpin menyepakati untuk mengganti nomenklatur tersebut karena sekali lagi para leaders sepakat untuk memperkokoh Sekretariat ASEAN," tegasnya.
Gedung Sekretariat ASEAN diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 9 Mei 1981.
Pertimbangan pemilihan Jakarta sebagai kantor Sekretariat ASEAN berdasarkan konsensus di antara negara-negara pendiri ASEAN, bahwa Indonesia merupakan negara terbesar serta berpengaruh di Asia Tenggara.
Dalam perjanjian Pembentukan Sekretariat ASEAN, disebut bahwa tugas utama Sekretariat ASEAN adalah memberikan efisiensi yang lebih besar dalam koordinasi organ-organ ASEAN dan untuk pelaksanaan proyek serta kegiatan yang lebih efektif.
Fungsi dari Sekretariat ASEAN yang lebih rinci di antaranya menyediakan sarana dan prasarana bagi perwakilan negara-negara ASEAN dalam bekerja, menyiapkan berbagai sidang, dan melakukan koordinasi pada berbagai organ ASEAN serta melaksanakan proyek-proyek hasil keputusan sidang wakil-wakil delegasi ASEAN.