Berita

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit/Net

Publika

Hotel Majapahit, Simbol Perjuangan Lintas Zaman

OLEH: KRT PURBONAGORO
SELASA, 05 SEPTEMBER 2023 | 17:25 WIB

MENDENGAR nama Hotel Majapahit, mungkin orang hanya akan mengingat sebagai hotel yang lokasinya ada di pusat keramaian Kota Surabaya. Namun, bila orang menyebut Hotel Yamato, orang pasti akan ingat peristiwa insiden Yamato, yaitu perobekan warna biru pada bendera Belanda, sehingga bendera tinggal warna merah putih sebagai bendera Indonesia.

Hotel Majapahit, sebelumnya memang sempat bernama Hotel Yamato. Penamaan Yamato terjadi pada 1942 saat Jepang datang dan melakukan pendudukan. Sementara peristiwa perobekan bendera tersebut terjadi saat hotel ini masih biasa disebut dengan Hotel Yamato, tepatnya pada 19 September 1945.

Sebelum terjadi peristiwa perobekan, sebenarnya sudah ada perundingan antara Residen Surabaya Sudirman dengan Victor Willem Charles Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda yang terpasang. Ploegman adalah orang yang memiliki inisiatif untuk memasang bendera Belanda. Sayang perundingan tersebut buntu dan Ploegman tak mau menurunkan bendera Belanda.

Melihat bendera Belanda berkibar di atas Hotel Yamato, rakyat Surabaya marah dan merasa hal tersebut merupakan bentuk pelecehan. Sebab, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan. Akibat peristiwa pengibaran bendera tersebut, terjadi keributan di Hotel Yamato. Ploegman mengalami luka tusuk dan sehari setelahnya meninggal dunia.

Setelah terjadi keributan di Hotel Yamato, dua arek Surabaya yaitu Hariyono dan Kusno Wibowo naik ke atap hotel dan merobek warna biru bendera Belanda hingga tertinggal warna merah putih sebagai bendera Indonesia.

Setelah insiden perobekan bendera dan kerusuhan yang terjadi di Hotel Yamato, terjadi ketegangan antara tentara Sekutu dengan TKR yang didukung arek-arek Surabaya. Suasana panas tersebut akhirnya berujung pada pertempuran pertama yang terjadi pada 27 Oktober 1945. Berawal dari pertempuran-pertempuran kecil, kemudian meletuslah serangan umum yang memakan banyak korban dari pihak Sekutu maupun Indonesia.

Setelah meletus pertempuran, Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan ketegangan dan mengadakan gencatan senjata. Namun, gencatan senjata tersebut gagal setelah Brigadir Jenderal Mallaby tewas. Setelah tewasnya petinggi tentara Inggris ini, akhirnya dikeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya meletakkan senjata.

Ultimatum tersebut tidak dipenuhi oleh rakyat Surabaya hingga terjadi pertempuran di Surabaya yang dikenal sebagai yang terbesar dalam sejarah perang kemerdekaan Indonesia. Korban dari Pertempuran Surabaya ini sangat besar, baik dari pihak Indonesia maupun dari pihak tentara Sekutu. Dari pihak Indonesia jumlah korban diperkirakan 20 ribu yang mayoritas adalah rakyat sipil.

Sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan rakyat Surabaya tersebut Presiden Sukarno mengeluarkan  Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959 dan menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Selain simbol perjuangan di masa revolusi kemerdekaan, Hotel Majapahit juga jadi simbol perjuangan di era modern saat ini. Tanggal 2 September 2023, hotel ini dijadikan tempat deklarasi pencalonan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Anies-Muhaimin adalah bakal calon presiden dan wakil presiden yang melakukan deklarasi pertama kali. Pendeklarasian tersebut akan menjadi awal perjuangan pasangan ini menuju kursi presiden dan wakilnya pada pemilu 2024.

Penulis adalah pemerhati sosial budaya


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya