Direktur Human Capital, Compliance & Legal Bank BTN, Eko Waluyo/Ist
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian BUMN RI menggelar acara Forum Digital (Fordigi) BUMN Goes To Campus di Universitas Sumatera Utara (USU), Selasa (29/8).
Kegiatan Fordigi ini diharapkan menjadi wadah mahasiswa untuk belajar memiliki pemahaman terkait kontekstual, tren, tantangan, serta potensi yang terdapat di era digitalisasi.
“Kami mengajak para mahasiswa untuk menjadi bagian yang melahirkan inovasi-inovasi di bidang digital mortgage,” kata Direktur Human Capital, Compliance & Legal Bank BTN, Eko Waluyo.
Melalui kegiatan tersebut, ia berharap akan ada
link and match terhadap pengembangan kurikulum digital di kampus sehingga pengembangan talenta digital di Indonesia menuju generasi emas 2045 dapat terwujud dengan baik.
"Peran BTN dalam kegiatan ini, kita turut aktif menyosialisasikan terobosan inovasi
digital mortgage ecosystem atau ekosistem perumahan yang ada di BTN kepada civitas akademika USU," sambungnya.
Menurut Eko, untuk mendukung transformasi digital, Bank BTN telah beberapa kali mengadakan program rekrutmen khusus pegawai di bidang IT serta berpartisipasi dalam program rekrutmen bersama BUMN.
Di Universitas Sumatera Utara, Bank BTN juga membuka lebar kesempatan bagi para talenta muda terbaik untuk memberikan kontribusi terbaiknya kepada Indonesia.
"Kegiatan ini sangat bagus. Selain menciptakan ekosistem digital, kita juga ingin melahirkan talenta baru dari adik-adik mahasiswa yang bisa menghasilkan inovasi besar untuk Indonesia," jelasnya.
Menurut Eko, pengembangan ekosistem digital mortgage tidak hanya mendorong terpenuhinya keinginan masyarakat untuk memiliki rumah dengan mudah, namun juga mendorong berjalannya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pasalnya dari pergerakan sektor perumahan yang aktif akan memberikan multiplier efek positif terhadap 174 sub sektor perumahan.
Dia mencontohkan, adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan 500 ribu pekerja setiap pembangunan 100 ribu unit rumah, meningkatkan penerimaan negara dari penjualan rumah (PPH, PPN, BBN, PBB, BHTB), meningkatkan sektor konstruksi, dan mendukung penggunaan produk lokal, 90 persen bahan bangunan konstruksi perumahan adalah produk lokal.
Perkembangan teknologi digital sendiri, katanya, merupakan sebuah langkah yang baik dalam mengakselerasi transformasi bisnis, penerapan teknologi dalam aktivitas operasional bisnis akan meningkatkan keunggulan perusahaan di era saat ini.
"Transformasi digital di bidang perumahan juga meliputi fitur
instant approval dengan
credit scoring model, tracking process KPR serta integrasi antara
supply & demand yang memberikan banyak opsi bagi masyarakat memilih rumah yang diimpikan," ucapnya.