Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Setelah Buang Air Limbah Nuklir, Jepang Klaim Ikan di Sekitar Fukushima Bebas Radioaktif

MINGGU, 27 AGUSTUS 2023 | 09:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ikan yang diambil dari perairan di sekitar lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tidak menunjukkan adanya bahaya yang timbul setelah limbah nuklir mulai dilepaskan ke Samudera Pasifik.

Hal tersebut dilaporkan Badan Perikanan Jepang, yang menguji ikan di perairan tersebut usai Tokyo Electric Power Company (Tepco) operator pembangkit listrik Fukushima, membuang air radioaktif ke perairan itu.

"Ikan yang diuji di perairan tidak mengandung tingkat isotop radioaktif tritium yang terdeteksi," ujar otoritas tersebut.


Layanan berita Kyodo yang mengutip temuan ini pada Sabtu (26/8) mengatakan bahwa Badan Perikanan Jepang berkomitmen untuk terus mengumumkan hasil pengujian secara harian guna menjaga transparansi informasi.

"Air laut di dekat fasilitas pembangkit listrik mengandung kurang dari 10 becquerel tritium per liter. Angka ini jauh di bawah batas yang telah ditetapkan oleh Tepco sendiri sebesar 700 becquerel dan bahkan jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 10.000 becquerel untuk air minum," bunyi pengumuman dari Tepco.

Direktur Pusat Pendidikan dan Inovasi Penelitian Radiasi di Universitas Adelaide, Tony Hooker juga mengklaim bahwa air yang dibuang dari fasilitas pembangkit listrik Fukushima dalam kondisi aman.

"Hasil pengujian ini jelas berada di bawah pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk air minum," ujarnya.

Lebih lanjut direktur itu menegaskan bahwa isu pembuangan radiasi ke laut sangat kompleks dan memerlukan pemahaman yang lebih baik dari masyarakat, serta dukungan ilmuwan dalam penjelasan mengenai risiko dan manfaatnya.

Mengutip Al Jazeera pada Minggu (27/8), langkah pengujian ini dilakukan Badan Perikanan Jepang sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran internasional atas dampak dari pembuangan limbah nuklir ke perairan tersebut.

Sebagian besar nelayan, masyarakat Jepang, hingga negara-negara tetangga telah bereaksi atas tindakan pemerintah Tokyo, seperti China yang telah menangguhkan impor seluruh produk laut dari negara tetangganya itu.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, telah meminta pemerintah China untuk mencabut larangan terhadap produk perikanan Jepang dan menegaskan kembali komitmen Jepang untuk bertindak dengan transparansi dan tanggung jawab.

Namun, meski banyak pihak memperlihatkan keamanan pembuangan limbah, namun beberapa para ahli juga mengingatkan akan potensi dampak jangka panjang dari konsentrasi radioaktif yang rendah di perairan itu, yang saat ini masih menjadi sorotan dunia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya