Berita

Peluru 155 mm yang akan dikirim ke Ukraina di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Delaware, 29 April 2022/Net

Dunia

Mulai Tahun Depan, AS akan Kurangi Bantuan Militer untuk Ukraina

JUMAT, 25 AGUSTUS 2023 | 22:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina kemungkinan tidak akan lagi menerima bantuan militer dalam jumlah besar dari Pemerintah Amerika Serikat pada 2024 mendatang.

Laporan tersebut dimuat Wall Street Journal pada Kamis (24/8), di tengah upaya dukungan kuat yang disuarakan Presiden Joe Biden dan pemerintahannya dalam upaya mereka membantu Kyiv secara penuh.

AS telah memasok senjata senilai lebih dari 43 miliar AS ke Ukraina sejak operasi militer Rusia dimulai tahun lalu, sementara dokumen Pentagon yang bocor menunjukkan bahwa negara-negara NATO melatih dan memperlengkapi sembilan brigade Ukraina untuk mengambil bagian dalam serangan balasan yang sedang berlangsung terhadap Rusia.

Ketika militer Ukraina gagal menembus garis pertahanan Rusia setelah hampir tiga bulan pertempuran, para perencana militer Amerika menasehati rekan-rekan mereka di Ukraina untuk tetap mengikuti pelatihan NATO dan menggunakan apa yang telah diberikan kepada mereka dengan lebih efektif.

“Saran Amerika didasarkan pada perhitungan bahwa lonjakan peralatan yang telah disalurkan AS ke Ukraina cukup untuk serangan ini dan tidak mungkin terulang pada tingkat yang sama pada tahun 2024,” WSJ menjelaskan.

Pemberian dana yang terus-menerus oleh Washington terhadap militer Ukraina terus menimbulkan perdebatan politik di AS.

Meskipun hampir semua anggota Kongres dari Partai Demokrat mendukung kebijakan Biden untuk mempersenjatai Kyiv selama diperlukan, ada lebih dari dua lusin anggota Partai Republik sangat menentangnya.

Selain itu, kandidat terdepan Partai Republik Donald Trump telah berjanji untuk memaksa Kyiv melakukan perjanjian damai jika terpilih sebagai presiden pada pemilu mendatang, seperti halnya Vivek Ramaswamy, yang saat ini berada di peringkat ketiga untuk nominasi Partai Republik.

Pemerintahan Biden, yang telah menghabiskan seluruh dana yang disisihkan untuk Ukraina, saat ini sedang mendorong Kongres untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja darurat senilai 40 miliar dolar AS, yang setengahnya akan dialokasikan ke Ukraina.

Ketika kelompok anti-intervensi dari Partai Republik sedang bertikai, Ketua DPR Kevin McCarthy menyatakan bahwa dia tidak akan memberikan dukungan tanpa syarat pada RUU tersebut.

“Anda tidak bisa membuang-buang uang begitu saja,” kata McCarthy awal musim panas ini.

“Bagaimana dengan uang yang sudah kita keluarkan? Untuk apa uang itu dan untuk apa kemenangan?” ujarnya.

Sementara itu para pejabat tinggi di lingkaran Biden meremehkan perbedaan pendapat terkait Ukraina yang berkembang di Washington.

“Kami percaya bahwa dukungan akan ada dan berkelanjutan,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada wartawan pada Selasa.

Sullivan menambahkan bahwa meskipun ada suara-suara dari sayap kanan, Partai Republik yang berada di posisi kepemimpinan utama akan memastikan bahwa senjata terus mengalir ke Kyiv.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya