Berita

Para pekerja menyortir bawang di Komite Pasar Hasil Pertanian Vashi di Mumbai, India/Net

Bisnis

India Terapkan Bea Ekspor 40 Persen, Petani Bawang Resah

JUMAT, 25 AGUSTUS 2023 | 03:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah India telah memutuskan mengenakan bea ekspor sebesar 40 persen untuk komoditi bawang merah, membuat resah para petani sayuran di negara itu.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akhir pekan lalu mengumumkan bahwa pajak baru akan diberlakukan hingga Desember, dengan tujuan menstabilkan pasokan bawang dalam negeri dan mengendalikan inflasi. Namun, ada kekhawatiran langkah ini akan menyebabkan kelebihan pasokan dan merosotnya harga domestik.

Selain menerapkan tarif baru, pemerintah mengatakan pihaknya juga akan melepas stok bawang bombay, makanan pokok di dapur India, ke pasar grosir untuk menurunkan harga eceran. Para petani dan pedagang bawang merah mengatakan langkah tersebut akan mempengaruhi peluang mendapatkan harga yang bagus untuk hasil panen mereka.

Para petani di negara bagian Maharashtra bagian barat, yang merupakan wilayah penghasil bawang merah terbesar di India yang menyumbang 30 persen produksi, telah melancarkan protes dan menutup pasar grosir.

“Karena adanya pajak, eksportir tidak akan mengirimkan bawang merah dan jika tidak diekspor maka bawang merah akan tetap berada di dalam negeri sehingga terjadi surplus dan pada akhirnya harganya akan turun. Para petani marah dengan keputusan ini,” kata Sampat Sakore, seorang petani dari Shirur di Pune, seperti dikutip dari The National, Kamis (24/8).

Petani lain bernama Dushyant Pawar mengaku menanam sekitar 200 kwintal bawang bombay di lahan seluas setengah hektar di distrik Nasik, Maharashtra. Dia mengatakan menjual tiga perempat hasil produksinya di pasar grosir dan akan menghadapi kerugian besar karena bea ekspor.

“Pengeluaran untuk menanam bawang bombay kira-kira 1.500 rupee (18 dolar AS) per kuintal, harga pestisida dan pupuk telah meningkat dan begitu pula biaya tenaga kerja. Selain itu, pemerintah telah mengenakan pajak ekspor sebesar 40 persen, yang semakin menambah tekanan pada harga,” kata Pawar.

“Bawang seharusnya dijual dengan harga minimal 40 rupee (48 sen) per kg tetapi dijual dengan harga 20-25 rupee (25-30 sen)," katanya.

“Saya punya stok bawang bombay sekitar 50-60 kwintal. Tadinya saya ingin menjualnya dan menggunakan uang itu untuk biaya sekolah anak-anak saya. Namun, sekarang karena harganya sudah turun, saya akan mengalami kerugian hingga 35.000 rupee (423 dolar AS)," lanjut Pawar.

Di pasar bawang merah terbesar di Asia di Lasalgaon di Nasik, para pedagang telah menghentikan perdagangan bawang merah tanpa batas waktu hingga keputusan pemerintah tersebut dibatalkan. Mereka mengklaim bahwa harga bawang merah telah turun dari 26 rupee per kilogram pada minggu lalu menjadi 18-22 rupee saat ini.

India adalah salah satu eksportir bawang merah terkemuka di dunia, dengan Bangladesh, Malaysia, dan UEA di antara tujuan utamanya.

Menurut Kementerian Perdagangan, India telah mengekspor 975.000 ton bawang merah pada tahun fiskal ini.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya