Berita

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan/Ist

Politik

Soal Wacana Duet dengan Ganjar, Anies: Kalau Bukan Bagian Koalisi, Sulit

KAMIS, 24 AGUSTUS 2023 | 04:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Impian PDI Perjuangan yang ingin melihat bakal calon presiden yang diusung mereka, Ganjar Pranowo, berduet dengan Anies Baswedan yang jadi bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tampaknya bakal sulit terwujud. Karena dua bacapres tersebut berada di koalisi yang berbeda.

Hal ini disampaikan Anies di sela acara "Gerakan Bersama Anies Bersholawat" di Yayasan Ziyadatul Fadhilah, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Rabu malam (23/8).

Awalnya, Anies menegaskan poros koalisi pendukungnya dalam keadaan solid. Tiga partai di koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS, terus membuka pintu bagi siapapun yang berminat bergabung.


"Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu solid. Kita koalisi tiga parpol ini solid, jalan terus dan dalam koalisi ini salah satu tugasnya menerima siapa saja yang berminat menjadi bagian dari koalisi," kata Anies.

"Jadi percakapan itu bukan antara pribadi satu orang, misalnya dari koalisi ini dengan partai lain, kita bahas bersama-sama," sambungnya.

Lanjut Anies, apabila ada partai yang hendak bergabung, akan dibahas bersama di KPP. Pun soal nama paslon baru akan dapat dibahas oleh partai yang sudah berada dalam koalisi.

"Jadi bila ada aspirasi untuk bergabung dengan maka KPP tentu akan dibahas bersama-sama dan tentu jika kita berbicara tentang wakil, pasangan, itu adalah bagian dari koalisi," jelasnya.

Dengan demikian, Anies menilai akan sulit apabila membicarakan sosok yang figurnya berada di luar koalisi.

"Jadi yang menjadi bagian dari koalisi, itu di situ kita bahas bersama-sama, tapi kalau tidak menjadi bagian dari koalisi, rasanya sulit ada percakapan itu," ujar dia.

Adanya harapan Ganjar dan Anies bersatu sebelumnya disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada. Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," kata Said kepada wartawan, Senin (21/8).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya