Berita

Kondisi udara di Jakarta/Ist

Kesehatan

KLHK: Pembakaran Sampah Ikut Picu Polusi Udara Jakarta

RABU, 23 AGUSTUS 2023 | 11:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai banyak faktor penyebab polusi udara di Jakarta, baik alami maupun tidak alami.
 
Faktor alami, berupa musim, arah dan kecepatan angin, hingga lanskap kota Jakarta. Faktor alami ini susah untuk dikendalikan.

Adapun faktor tak alami berasal dari aktivitas manusia, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga hingga pembakaran sampah.
 

 
"Berdasarkan inventarisasi emisi dari berbagai riset beberapa tahun terakhir, pembuangan emisi dari sektor transportasi memang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta, disusul industri," ujar Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/8).

Luckmi menegaskan polusi udara yang terjadi di Jakarta bukan bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU berbahan bakar batu bara. Dia mengatakan citra satelit yang menggambarkan sumber polusi udara dari PLTU adalah tidak benar.
 
Luckmi menilai ada pihak yang ingin mengambil keuntungan di tengah isu polusi udara yang saat ini sedang menyelimuti Jakarta.

Hal senada disampaikan oleh pakar kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah, yang mengatakan bahwa masalah pembakaran sampah menjadi salah satu penyebab polusi udara di Jakarta. Trubus pun meminta Pemprov DKI Jakarta serius mencegah aktivitas pembakaran sampah ini.

"Pembakaran sampah juga berkontribusi polusi, sayang nggak ada penanganan juga ke tingkat RT RW, karena di kampung-kampung," kata Trubus.

Trubus meminta Pemprov DKI dan Pemda di sekitarnya mengedukasi masyarakat agar tak melakukan pembakaran sampah. Selain itu pengelola tempat pembuangan sampah juga harus dilarang membakar sampah.

"Sampah kebanyakan dibakar, musim kering dibakar, musim hujan didiamkan. Edukasi ke masyarakat dari Pemprov DKI terkait bahaya pembakaran sampah," ujarnya.

Di sisi lain, Trubus mendorong pemda DKI Jakarta menerapkan uji emisi untuk mencegah polusi udara. Menurutnya, pelaksanaan uji emisi belum dilakukan secara serius, padahal sudah ada aturan hukumnya.

"Uji emisi terapkan di jakarta, termasuk daerah daerah penyanggah. Butuh keberanian mengatasi masalah polusi ini," katanya.
 
Selama tiga bulan terakhir, sejumlah riset menyatakan setiap periode Juni-Agustus atau saat musim kemarau angin muson timur bertiup, risiko kualitas udara yang buruk lebih tinggi dari periode lain.
 
Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik KLHK, sejak 2018 hingga 2023 menunjukkan rata-rata kualitas udara di Jakarta tidak sehat terutama pertengahan tahun.

Polusi udara ditambah musim kemarau menjadi momok bagi warga yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya