Berita

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan selama rapat umum di depan Kedutaan Besar Jepang di pusat kota Seoul, pada 22 Agustus 2023, mengecam rencana Jepang melepaskan air radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima yang lumpuh ke laut/Net

Dunia

Protes Rencana Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima, Pecinta Lingkungan Korsel Ancam Boikot Produk Jepang

SELASA, 22 AGUSTUS 2023 | 22:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengumuman Jepang atas rencananya membuang air radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima kembali menuai protes dari kelompok pecinta lingkungan Korea Selatan.

Aksi demo koalisi kelompok sipil yang dilakukan di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul pada Selasa (22/8), menyusul pengumuman Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang mengatakan sehari sebelumnya bahwa Jepang akan mulai melepaskan air pada Kamis (24/8) waktu Tokyo.

"Terlepas dari kesaksian para ahli yang mempertanyakan keamanan membuang air terkontaminasi Fukushima dan menyerukan alternatif yang jelas, pemerintah Jepang mendorong pembuangan laut termurah dan paling nyaman," kata kelompok itu, seperti dikutip dari Yonhap.

Mereka juga mengkritik pemerintah Korea Selatan karena tidak mengambil tindakan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan warganya dan malah mendukung rencana pembuangan laut.

Sebelumnya pada hari yang sama, Pusat Lingkungan dan Kesehatan Warga Asia dan Federasi Korea untuk Gerakan Lingkungan juga mengadakan konferensi pers di tempat yang sama.

"Tindakan membuang air yang terkontaminasi nuklir ke Samudera Pasifik akan mengubah aset bersama dan masa depan umat manusia menjadi tempat pembuangan limbah nuklir," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Mereka telah memperingatkan akan meluncurkan boikot produk Jepang jika Jepang melanjutkan rencana tersebut.

Greenpeace Korea juga mengeluarkan pernyataan, mengutuk apa yang disebutnya sebagai pengumuman yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan bencana yang tidak dapat diubah.

Organisasi tersebut menyatakan bahwa pembuangan limbah radioaktif ke laut yang dihasilkan oleh kecelakaan nuklir belum pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem laut dan keselamatan manusia.

"Ini merupakan ancaman terhadap hak kelangsungan hidup penduduk negara pesisir Pasifik, termasuk nelayan Jepang, dan pelanggaran hukum maritim internasional," tambahnya.

Sementara itu, pemerintah mengatakan pada Selasa bahwa mereka tidak melihat masalah ilmiah atau teknis dengan rencana pelepasan limbah, yang didukung oleh Badan Energi Atom Internasional bulan lalu.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya