Berita

F-16/Net

Dunia

Denmark Siap Pasok 19 Jet Tempur F-16 untuk Kyiv, dengan Syarat Hanya Digunakan di Wilayah Ukraina

SELASA, 22 AGUSTUS 2023 | 04:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Denmark mengumumkan bahwa mereka akan memasok F-16 ke Ukraina. Beberapa pesawat itu diperkirakan akan tiba menjelang akhir tahun ini.

Menteri Pertahanan (Menhan) Denmark Jakob Ellemann-Jensen dalam pengarahannya mengatakan bahwa pesawat itu dikirim untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari musuh, bukan untuk menyerang, dan tidak diperkenankan digunakan di luar wilayahnya.

"Kami menyumbangkan senjata dengan syarat digunakan untuk mengusir musuh dari wilayah Ukraina. Dan tidak lebih dari itu," katanya, menurut kantor berita Ritzau, Senin (21/8).


Syarat itu berlaku untuk jenis tank, pesawat tempur, dan yang lainnya.

"Itu adalah sinyal untuk Ukraina," tegas Menhan.

Hal itu juga ditegaskan kembali oleh Ketua Partai Konservatif Soeren Pape Poulsen yang menggarisbawahi bahwa pesawat tidak boleh beroperasi di luar Ukraina.

“Penting bahwa pesawat-pesawat tersebut akan digunakan untuk pertahanan diri di Ukraina. Idenya adalah agar pesawat-pesawat tersebut tidak digunakan untuk menyerang Rusia,” katanya.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen berharap Ukraina akan menerima lebih banyak pesawat dari negara lain.

“Kami adalah negara pertama yang memberikan donasi F-16 secara konkrit, dan saya berharap negara lain akan mengikuti kami,” katanya.

Sebanyak 19 pesawat F-16 yang akan disiapkan oleh Denmark dengan enam pesawat pertama dijadwalkan tiba sebelum akhir tahun.

Angkatan udara Denmark saat ini memiliki sekitar 30 pesawat seperti itu, yang akan dinonaktifkan ketika negara beralih ke F-35 yang lebih modern.

Selain Denmark, Belanda juga telah menyatakan kesiapannya untuk memasok 42 jet tempur F-16 ke Kyiv.

Denmark dan Belanda telah mengumumkan program pelatihan pilot Ukraina, dengan bantuan dari sembilan negara lainnya.

Pada Juli, Penjabat Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen menyatakan bahwa pelatihan akan dimulai pada bulan Agustus dan akan memakan waktu setidaknya enam bulan untuk menyelesaikannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya