Berita

Ramzan Kadyrov/Net

Dunia

Kritik Pemimpin Dunia Muslim atas Aksi Pembakaran Al Quran, Kadyrov: Kalian Lebih Takut Sanksi AS daripada Murka Allah

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 20:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kecaman disampaikan Kepala Republik Chechnya Rusia Ramzan Kadyrov terhadap para pemimpin Muslim yang dinilai gagal mengatasi berbagai insiden pembakaran Al Quran.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Kadyrov bersumpah untuk melakukan yang terbaik untuk menangani pelaku pembakar Al Quran setelah berakhirnya konflik Ukraina.

Kadyrov mengatakan bahwa penodaan kitab suci Islam yang terus berlanjut di Eropa menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi dunia Muslim, dan bahwa aksi tersebut dapat diprediksi membawa situasi ke titik yang tidak dapat kembali lagi.

“Di mana para pemimpin negara Muslim saat ini? Mengapa mereka membiarkan Kitab Suci kita dilanggar secara terbuka dan tidak mengambil langkah signifikan untuk melindungi umat Islam dan agama Islam? Apakah mereka benar-benar lebih takut akan reaksi dan sanksi Amerika dan Eropa daripada murka Allah SWT?” ujarnya, seperti dikutip dari RT, Jumat (18/8).

"Saat ini, Rusia berdiri sendiri melawan kebijakan kolonial ateis agresif Barat sambil berjuang untuk nilai-nilai sakral kami di Ukraina," kata pemimpin Chechnya itu.

Ia menegaskan setelah konflik Ukraina selesai maka ia membuat perhitungan dan pergi ke negara-negara yang telah menodai Al Quran. Ada banyak Muslim di Rusia yang tidak akan mengabaikan insiden tersebut, katanya.

Kadyrov melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika “para hamba Setan” tidak dihentikan, “besok mereka akan berada di masjid kita  dan mengindoktrinasi anak-anak kita bahwa doa itu tidak modis dan mengubah rakyat kita menjadi konsumen tak berwajah yang membuat dolar menjadi tuhan mereka,” katanya.

Dalam beberapa minggu terakhir, Denmark dan Swedia telah menyaksikan serangkaian protes publik di mana para aktivis anti-Muslim menodai Al Quran, yang memicu kemarahan di antara umat Islam di seluruh dunia.

Sementara kedua negara Nordik menyesalkan insiden tersebut, mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat mencegahnya dengan alasan kebebasan berekspresi. Namun, menghadapi tekanan balik dan risiko keamanan yang meningkat, baik Kopenhagen maupun Stockholm telah mengisyaratkan kesiapan untuk mengatasi masalah tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk pembakaran Al Quran sebagai kejahatan dan upaya untuk menghasut perpecahan sektarian.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya