Berita

Tentara Ukraina/Net

Dunia

Waktu Latihan Terbatas, Tentara Ukraina Belum Bisa Optimal Gunakan Senjata Barat

JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 00:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Senjata dan peralatan canggih yang diperoleh Ukraina dari Barat tidak memberikan hasil signifikan di medan perang.

Hal ini disinyalir karena para tentara tidak mendapat pelatihan yang cukup untuk menggunakan alat pertahanan tersebut.

Menurut seorang jurnalis CNN yang meneliti masalah itu, Jim Sciutto, Ukraina mempercepat proses pelatihan untuk menggunakan senjata Barat, agar mereka bisa segera dikirim ke garis depan.


Sciutto mengungkap, pasukan Kyiv hanya diberi pelatihan selama beberapa minggu untuk mengoperasikan sebuah alat pertahanan yang seharusnya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa mahir menggunakannya.

"Mereka mendapat kendaraan tempur Bradley AS yang sangat canggih dan tank Leopard Jerman. Sementara mereka hanya mendapat pelatihan selama delapan minggu," ungkapnya, seperti dimuat The Defense Post pada Kamis (10/9).

Itulah mengapa, kata Sciutto, serangan balik yang dilancarkan Ukraina sejak Juni lalu, tidak optimal dan berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan.

"Bukan karena alatnya, tetapi karena pasukan memerlukan waktu untuk menggunakan senjata asing dari Barat," tegasnya.

Senada dengan Scuitto, Direktur Program Studi Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut Michael Kofman sempat menyebut bahwa militer Ukraina tidak proporsional dari segi kesiapan. Sebab beberapa anggota memiliki pelatihan yang cukup, sementara yang lain hanya memiliki waktu pelatihan yang sedikit.

Keterlambatan pengiriman senjata juga menjadi faktor melambatnya mobilisasi pasukan Ukraina di medan tempur.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya