Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Ist
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) yang membandingkan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, dengan Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump, dalam menghadapi Pemilu.
Di mana Trump saat itu elektabilitasnya lebih rendah dibanding sang rival, Hillary Clinton. Namun, pada akhirnya Trump yang sukses menjadi Presiden AS.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menilai, meskipun saat ini elektabilitas Anies lebih rendah dari Prabowo dan Ganjar, namun ia yakin mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2024. Sebagaimana Donald Trump menaklukkan Hillary Clinton pada Pemilu AS.
“Pak JK benar. Ada rasa perlawanan dan semangat perubahan dari Mas Anies dan KPP,” kata Mardani kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (1/8).
Menurut Mardani, semangat perubahan yang dibawa oleh Anies sangat dirasakan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, PKS optimistis Anies bisa menyalip Prabowo dan Ganjar dan memenangkan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Itu dirasakan nyata di masyarakat. Makanya jumlah
undecided voters-nya besar. InsyaAllah kuat Mas Anies,” imbuh anggota Komisi II DPR RI ini.
Di sisi lain, Mardani mengakui bahwa secara historis dan karakteristik demokrasi di AS dan Indonesia sangat berbeda. Hanya saja, kata dia, Trump dan Anies sama-sama menguasai media sosial (medsos) yang cukup kuat untuk mendongkrak elektoral.
“Kunci kemenangan Donald Trump dengan
micro campaign melalui medsos. Mas Anies kuat di medsos. Penetrasi medsos Indonesia dan USA sebangun,” demikian Mardani.
Sebelumnya, Jusuf Kalla (JK) mengaku tak khawatir dengan rendahnya elektabilitas bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, kalau dibanding dua bakal capres lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
JK lantas mencontohkan elektabilitas Presiden ke-45 AS, Donald Trump, yang juga rendah namun bisa menaklukkan rivalnya kala itu, Hillary Clinton.
“Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti,” kata JK kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).