Berita

Program USAID Kolaborasi bantu optimalisasi dana Otsus Papua/Ist

Politik

Program USAID Kolaborasi Bantu Warga dan Pemda Papua Optimalisasi Dana Otsus Agar Tepat Sasaran

SENIN, 31 JULI 2023 | 22:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama orang asli Papua (OAP), didorong Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui optimalisasi pengelolaan dana otonomi khusus (Otsus) agar tepat sasaran. Kontribusi itu diimplementasikan melalui Program United States Agency for International Development (USAID) Kolaborasi.

Ketua Program USAID Kolaborasi, Caroline Tupamahu menjelaskan, program ini lahir untuk memfasilitasi warga Papua dalam memahami Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 202. Mengingat sejumlah perubahan dalam regulasi serta skenario distribusi anggaran menjadi poin yang membuat Otsus periode sekarang berbeda.

Di sisi lain, sambung Caroline, pemerintah daerah (pemda) juga masih dihadapkan dengan tantangan dalam akuntabilitas tata kelola pemerintahan lokal yang belum optimal. Termasuk, kurangnya partisipasi warga, khususnya OAP, dalam tata kelola pemda.

"Program USAID Kolaborasi merupakan hasil kerja bersama Kementerian Bappenas yang didukung oleh rakyat Amerika melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Sejak 2022, program ini telah berjalan di Papua dan Papua Barat dengan melakukan pendekatan dua arah dari sisi pemerintah daerah (supply side) maupun dari sisi masyarakat (demand side)," papar Caroline dalam media meeting di Jakarta, Senin (31/7).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala sub bagian Evaluasi dan Pelaporan Otonomi Khusus Biro Administrasi Pelaksanaan Otonomi Khusus-Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat, Fransina Kaaf, menyebut ada dua modul pembelajaran yang disusun USAID Kolaborasi dalam upaya meningkatkan kemampuan pengelolaan Otsus.

USAID Kolaborasi juga bekerja sama dengan Bappeda Provinsi Papua dan Papua Barat dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 505 Aparat Sipil Negara (ASN).

"Otsus yang sekarang ini kan aturannya berubah, tidak semua paham perubahannya. Jadi awalnya, kami dilatih untuk memahami regulasi Otsus yang baru. Kemudian, kami juga difasilitasi untuk melatih rekan-rekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya bagaimana melakukan perencanaan yang baik, tepat waktu, dan tepat sasaran," tutur Fransina.

Fransina sendiri saat ini tercatat sebagai pelatih dalam kegiatan training USAID Kolaborasi. Dia mengaku banyak menerima manfaat selama mengikuti program, terutama terkait pengetahuan tentang pengelolaan dana Otsus.

Sementara itu, Selviana Indira selaku salah satu tokoh penggerak warga menambahkan, Program USAID Kolaborasi memberikan dampak baik kepada masyarakat. Khususnya bagi OAP dalam memahami hak mereka terkait pengelolaan dana Otsus.

Indira juga menuturkan, Program USAID Kolaborasi memberikan kesempatan kepada warga untuk menilai program Otsus yang sudah bergulir. Termasuk, melakukan dialog dua arah dengan pelaksana program dari perwakilan pemerintah daerah.

Pada beberapa kegiatan USAID Kolaborasi, warga dan pemda bisa langsung menerapkan solusi praktis dari permasalahan yang ditemukan. Kegiatan edukasi telah menjangkau 1.088 masyarakat dengan melibatkan 57 tokoh penggerak (local champion) sebagai fasilitator.

"Saya terpilih menjadi tokoh penggerak di kampung karena mewakili kaum perempuan dan anak muda. Setelah ikut policy bootcamp, saya juga mendapat kesempatan untuk mewakili kampung dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)," imbuh Indira.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Nasional WVI, Angelina Theodora menyampaikan, pihaknya sebagai organisasi fokus anak mengapresiasi dukungan USAID dalam program USAID Kolaborasi tersebut.

"Kami berharap pengelolaan dana Otsus yang dilakukan tepat sasaran ini akan menyejahterakan anak-anak di Papua," kata Theodora.

USAID Kolaborasi juga memberikan ruang pada berbagai pihak untuk terlibat dalam program melalui kegiatan Multi Stakeholders Forum (MSF), pembentukan (Sustainable Development Goals) SDG’s Center bekerja sama dengan sejumlah Universitas di Papua, forum diskusi bersama dengan komunitas lokal dan media.

Program USAID Kolaborasi akan berlangsung hingga 2027, diimplementasikan oleh Yayasan kemanusiaan, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama mitra yaitu Kitong Bisa Foundation (KBF) dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya