Berita

Presiden Niger Mohamed Bazoum/Net

Dunia

Kudeta Niger: Presiden Mohamed Bazoum yang Ditahan Dikabarkan dalam Keadaan Sehat

JUMAT, 28 JULI 2023 | 21:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beberapa hari sebagai tahanan rumah, Presiden Niger Mohamed Bazoum dikabarkan dalam keadaan baik-baik saja, menyusul kudeta yang menggoyangkan pemerintahan Niger.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan pada Jumat bahwa Bazoum dalam keadaan sehat dan telah berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron pada Jumat pagi (28/7).

“Dia bisa dihubungi, dia juga mengatakan bahwa dia dalam keadaan sehat,” kata Colonna.

Bazoum telah dikurung di kediamannya sejak Rabu oleh pengawal presidennya sendiri, yang sekarang telah memproklamirkan sebagai pemimpin Niger.

Bazoum tidak bisa dikunjungi oleh siapa pun. Akses ke kediaman dan ke kantor Presiden telah diblokir oleh anggota elit Pengawal Presiden.

Negara Afrika Barat yang terkurung daratan itu adalah salah satu negara paling tidak stabil di dunia, mengalami empat kudeta sejak merdeka dari Prancis pada 1960 serta berbagai upaya perebutan kekuasaan lainnya.

Para pemimpin kudeta di Niger mengungkapkan pada Kamis bahwa mereka telah memenangkan dukungan militer yang luas dan menyerukan ketenangan, tetapi bekas kekuatan kolonial Prancis mengatakan tidak menganggap kudeta yang tampak itu sebagai "final".

Colonna mengatakan ada "jalan keluar" bagi komplotan kudeta yang memilih untuk mengindahkan kecaman global atas penggulingan Bazoum.

Bazoum mencoba tegar. Ia mendapat banyak dukungan dari beberapa negara yang mengecam kudeta Niger.

“Kemenangan (demokratis) yang diperoleh dengan susah payah akan dijaga,” kata Bazoum di Twitter, yang sekarang diganti namanya menjadi X.

Colona yakin, kudeta yang terjadi bukan akhir dari segalanya. “Masih ada jalan keluar jika mereka yang bertanggung jawab mendengarkan komunitas internasional,” katanya.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) akan mengadakan pertemuan puncak dalam beberapa hari terakhir dan tentunya peristiwa kudeta ini akan menjadi fokus utama, di mana akan ada pembicaraan tentang sanksi. Ia juga meyakini bahwa Prancis akan menjadi yang terdepan yang mendukung sanksi.

Prancis, yang memiliki 1.500 tentara di Niger, sebelumnya menyerukan “pemulihan integritas institusi demokrasi Nigeria”.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya