Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kelompok Cendekiawan Islam Bangladesh Tuntut Diakhirinya Penganiayaan Muslim Uighur di China

JUMAT, 21 JULI 2023 | 08:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sekelompok cendekiawan Islam di Bangladesh, yang dikenal dengan sebutan Alems, telah menyuarakan kecaman mereka terhadap tindakan penganiayaan yang dialami oleh Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, China.

Dalam sebuah protes yang diadakan di Cox's Bazar pada tanggal 14 Juli lalu, para Alems menuntut dihentikannya tindakan kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap Muslim Uighur.

Mengutip laporan dari The Asian Age, protes ini dihadiri oleh para cendekiawan Islam ternama yang tergabung dalam kelompok 'Alem Muktijoddha Projonmo Sangsad', yang memprotes kekejaman yang kerap dilakukan pemerintah China.

"Pemerintah China telah melakukan penindasan terhadap lebih dari 2 juta Muslim dengan menahan mereka di kamp-kamp penahanan selama bertahun-tahun. China juga telah membantu pasukan pendudukan Pakistan selama Perang Pembebasan 1971," kata para pembicara, seperti dikutip Dailyhunt, Jumat (21/7).

Dalam diskusi tersebut, Alems mengungkapkan keprihatinan bahwa upaya pembela hak asasi manusia, jurnalis, dan pejabat PBB untuk mengakses provinsi Xinjiang telah dihalang-halangi oleh pemerintah China untuk memungkinkan serangkaian tindakan jahat dilakukan tanpa pengawasan.

Sejumlah nama penting dalam kelompok cendekiawan Islam tersebut, di antaranya ialah Mufti Osman Chowdhury sebagai presiden pusat Alem Muktijoddha Projonmo Sangsad, yang turut menyuarakan tuntutan agar pemerintah China menghentikan tindakan represifnya terhadap Muslim Uighur.

Mereka juga mendesak PBB, Uni Eropa, dan para pemimpin global lainnya untuk memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap China guna mengakhiri situasi mencekam tersebut.

Perwakilan dari kelompok Alems lebih lanjut menekankan bahwa tindakan penindasan terhadap Muslim Uighur oleh pemerintah China saat ini telah mencapai skala yang sangat mengkhawatirkan. Para tahanan yang ditahan di kamp-kamp interniran di Xinjiang dilaporkan mengalami berbagai bentuk penganiayaan, termasuk penyiksaan, pemerkosaan, dan kerja paksa.

Dalam konteks ini, Beijing di bawah kepemimpinan Xi Jinping telah ditegaskan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perluasan tindakan represifnya terhadap komunitas Uighur dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk kebebasan berbicara, berekspresi, dan beragama komunitas itu yang terus dibatasi oleh pemerintah China, yang sangat memprihatinkan.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Penyelundupan Ganja 159 Kg di Pelabuhan Bakauheni Digagalkan Polda Lampung

Jumat, 08 November 2024 | 01:53

Dorong Pengembangan Energi Panas Bumi, Pemerintah Bakal Suntik Dana ke PT Geo Dipa Energi

Jumat, 08 November 2024 | 01:36

Persib Menang Dramatis di Kandang Lion City, Hodak Akui Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 08 November 2024 | 01:20

Dasar Hukum Penetapan Tersangka Tom Lembong Harus Dibuktikan

Jumat, 08 November 2024 | 00:59

Kemenkeu Siapkan Daftar Aset Sitaan BLBI untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Jumat, 08 November 2024 | 00:45

Tiba di Surabaya, Kapal Selam Rusia Disambut Hangat Prajurit TNI AL

Jumat, 08 November 2024 | 00:25

Bahlil Umumkan Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029

Kamis, 07 November 2024 | 23:59

KPK: Korupsi di LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun

Kamis, 07 November 2024 | 23:22

Relawan Bobby Lovers Dituding Pelaku Pelemparan Wajah Edy Rahmayadi

Kamis, 07 November 2024 | 22:50

TNI AD-JHL Foundation Dukung Swasembada Pangan Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 22:46

Selengkapnya