Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Putin Perpanjang Batas Usia Rekrutmen Militer Rusia Hingga 70 Tahun

JUMAT, 21 JULI 2023 | 01:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya mengamankan jumlah pasukan militer, Rusia menaikkan batas usia maksimum untuk rekrutmen militer di beberapa cadangan di bawah undang-undang baru yang telah disahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Dalam kebijakan baru tersebut, warga sipil yang memegang posisi lebih tinggi dalam pasukan cadangan dapat dipanggil kembali hingga usia 70 tahun, meningkat dari batas usia yang sebelumnya hanya 65 tahun.

Selain itu, undang-undang ini juga memperbolehkan pria Rusia yang telah menyelesaikan wajib militer mereka untuk kembali masuk ke dalam tentara hingga usia 55 tahun, melampaui usia sebelumnya yaitu 45 tahun.

"Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah personel tempur dari 1,15 juta menjadi 1,5 juta," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Peningkatan mendadak dalam kelayakan usia ini dikabarkan terjadi di tengah laporan bahwa setidaknya 47.000 tentara Rusia telah gugur sejak Moskow meluncurkan agresi militernya ke Ukraina pada Februari 2022.

Namun, seperti dimuat Defense Post, Kamis (20/7), keputusan tersebut telah memicu banyak kritik dari sejumlah pihak yang mengkhawatirkan kualitas dan kesiapan pasukan yang lebih tua untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif di medan perang.

Terakhir kali Rusia mencoba memobilisasi sejumlah besar pasukan untuk berperang di Ukraina dengan memanggil lebih dari 300.000 tentara cadangan, banyak dari mereka yang dilaporkan tewas, karena hanya dilatih selama 10 hari.

“Saya merasa sedih untuk pasukan yang telah mencapai garis depan, karena mereka kemungkinan besar tidak memiliki pelatihan atau persiapan yang cukup untuk berfungsi secara efektif di medan perang,” kata Direktur International Institute for Strategic Studies William Alberque.

Upaya habis-habisan terbaru Putin untuk meningkatkan kekuatan pasukannya dalam melawan Ukraina dengan memobilisasi lanjut usia ini telah memicu kekhawatiran yang meluas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya