Kepala Badan Intelijen MI6 Inggris, Richard Moore/Net
Dalam upaya mengakhiri pertumpahan darah, Kepala Badan Intelijen Rahasia MI6 Inggris, Richard Moore, mengajak masyarakat Rusia yang tidak setuju dengan perang untuk bergandengan tangan bersama intelijennya.
Moore, yang menyampaikan pidatonya di kedutaan Inggris di Praha, menganggap situasi di Ukraina saat ini mirip dengan peristiwa Musim Semi Praha pada tahun 1968 ketika Uni Soviet membatalkan reformasi liberalisasi.
"Ketika mereka menyaksikan kejahatan, pertikaian, dan ketidakmampuan para pemimpin mereka dalam konflik ini, banyak orang Rusia menghadapi dilema yang sama seperti pendahulu mereka pada tahun 1968. Untuk itu saya mengundang mereka untuk melihat apa yang telah dilakukan oleh pihak lain selama 18 bulan terakhir ini dan bergandengan tangan dengan kami," ujar Moore, dalam pidato keduanya sejak ia menjabat sebagai ketua MI6 pada 2020 lalu.
Menurutnya, Rusia memiliki peluang yang kecil untuk mendapatkan kembali momentum di Ukraina, sehingga, Moore ingin membuka jalan kepada orang Rusia yang ingin kembali merasakan kedamaian dengan menghentikan perang tersebut.
"Pintu kami selalu terbuka. Rahasia mereka akan tetap aman bersama kami, dan bersama-sama kita akan bekerja untuk mengakhiri pertumpahan darah," tegasnya.
Mengutip
The New Daily pada Rabu (19/7), Moore menekankan pentingnya kerja sama dan peran manusia dalam menyelesaikan konflik serta menjaga keamanan dan kestabilan dunia.
Moore juga menyoroti bahwa keputusan Iran untuk memasok Moskow dengan drone bunuh diri dalam konflik dengan Ukraina itu merupakan tindakan yang tidak masuk akal dan menyebutnya telah memicu pertengkaran internal di tingkat tertinggi rezim di Teheran.