Berita

Salah satu show room VanMoof/Net

Dunia

14 Tahun Berdiri, Perusahaan Sepeda Belanda VanMoof Dinyatakan Bangkrut

RABU, 19 JULI 2023 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu produsen sepeda Belanda VanMoof dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Amsterdam.

Para pendiri mengatakan mereka menyesal tidak dapat membalikkan keadaan, tetapi berterima kasih kepada karyawan mereka atas upaya mereka selama 14 tahun terakhir.

“Kami mencoba mendapatkan investasi untuk menjaga agar kami tetap bertahan dan menghormati komitmen kami kepada pelanggan dan karyawan, tetapi sayangnya, itu tidak mungkin. Proposal ke perusahaan sepeda lain untuk pembelian juga tidak berhasil," kata Taco Carlier, salah satu dari dua bersaudara di belakang perusahaan VanMoof.


"Kami tidak punya pilihan selain mengajukan kebangkrutan," katanya, seperti dikutip dari NL Times, Selasa (18/7).

Kebangkrutan tersebut hanya mempengaruhi entitas VanMoof di Belanda. Entitas di Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Prancis, dan Inggris sejauh ini tidak terpengaruh.

Menurut Carlier, mereka memilih menyatakan bangkrut untuk memberikan peluang yang lebih baik untuk memulai kembali bisnis VanMoof.

“Investor potensial dapat memperoleh aset dan aktivitas tanpa mengambil utang yang ada," katanya.

Dalam email terpisah kepada karyawan, Taco dan Ties Carlier mengatakan mereka sangat menyesal tentang berita tersebut.

“Kami berterima kasih kepada kalian semua dan mohon maaf karena kami tidak dapat menyelesaikan misi ini bersama-sama," kata Carlier bersaudara.

“Kami merasakan kesedihan, tetapi yang terpenting, kami merasakan kebanggaan yang luar biasa atas apa yang telah kami capai bersama,” ujarnya.

Rabu pekan lalu, VanMoof diberikan penangguhan pembayaran. Perusahaan telah berjuang selama beberapa waktu, dengan cakupan garansi di antara masalah yang paling serius. Banyak sepeda yang dijual memiliki cacat, dan VanMoof menghabiskan banyak uang untuk perbaikan.

Pada tahun 2021, tahun terakhir yang angkanya diketahui, VanMoof menderita kerugian hampir 89 juta euro. Perusahaan mengatakan dalam laporan tersebut, yang dirilis enam bulan lalu, bahwa masa depan perusahaan tidak pasti.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya