Berita

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Ketua KPK Firli Bahuri memberi keterangan kepada awak media/RMOL

Politik

KPK Dianggap Tidak Sukses karena OTT Berkurang, Luhut Pandjaitan: Itu Pemikiran Kampungan

SELASA, 18 JULI 2023 | 11:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tidak setuju kalau kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya dilihat dari penangkapan saja. Karena KPK juga sudah berhasil dalam fungsi pencegahan.

Begitu ditegaskan Luhut usai menghadiri acara webinar yang diselenggarakan tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Gedung Juang pada Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa siang (18/7).

"Itu jangan dilihat drama-drama yang ditangkap KPK, kalau kurang jumlah yang ditangkap berarti enggak sukses, saya sangat tidak setuju. Itu kampungan menurut saya pemikiran itu, ndeso itu," tegas Luhut kepada wartawan, Selasa siang (18/7).

Luhut menilai, pemikiran yang modern adalah ketika semakin sedikit yang ditangkap dan semakin banyak penghematan anggaran, hal tersebut baru dianggap sukses.

"Ya bukan maksud saya kampungan, beginilah, itu jangan menjadi utama. Itu karena keterlaluan, dia sudah tahu ada sistem, dipaksa, ditangkap, itu terus menjadi ukuran jumlahnya yang ditangkap, itu kan menurut saya ndeso. Kamu lihat berapa yang dibuat KPK itu yang bisa dihemat akibat pencegahan itu. Itu yang mesti dilihat, biar fair," tegas Luhut.

Bahkan, Luhut menilai, ketika penindakan menurun artinya perbaikan sistem semakin bagus. Sehingga orang tidak bisa korupsi dan mencuri uang negara.

"Kan bagus, penghematan, pajak kita naik sekarang 47 berapa sekian persen. Kelapa sawit itu KPK itu terlibat kami mengaudit itu semua, itu hitung dong, itu berapa ratus triliun nanti yang dihemat. Itu tidak dikerjakan oleh kantor saya sendiri, saya hanya mengorganisir, semua termasuk di dalamnya KPK," pungkas Luhut.

Populer

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

UPDATE

Aktif Organisasi, Alasan PP Satria Dukung Marshel Widianto Maju Pilwalkot Tangsel

Jumat, 05 Juli 2024 | 16:05

Komisi VI DPR: PNM Jangan Buat Bayar Kredit Macet

Jumat, 05 Juli 2024 | 16:03

PSI Bantah Batasi Ruang Koalisi Jelang Pilkada 2024

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:55

Syahrul Yasin Limpo Minta Divonis Bebas

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:51

Ekonomi Hijau Bisa Stabilkan Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:47

Massa SDR Desak KPK Periksa Kepala Bapanas dan Kabulog

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:45

Kehangatan Megawati

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:35

Kaesang Anggap Pemecatan Hasyim sebagai Keputusan Terbaik

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:22

AO PNM Mekaar Ambon Bekas Atlet Silat Sukses Genjot Ekonomi Warga

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:15

Syahrul Yasin Limpo Merasa Dikhianati Ajudannya

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:06

Selengkapnya