Berita

Pesawat pengintai Antonov AN-30/Net

Dunia

Pesawat Rusia Intai Langsung Pangkalan Militer AS di Suriah

MINGGU, 16 JULI 2023 | 12:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebuah pesawat pengintai Rusia dilaporkan telah melakukan misi pengumpulan intelijen yang luas di atas pangkalan militer Amerika Serikat di Suriah.

Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat pertahanan senior kepada CNN, dengan mengatakan bahwa pesawat tersebut teridentifikasi sebagai Antonov AN-30 dan terlihat terbang bolak-balik di atas garnisun At-Tanf, serta wilayah sekitarnya pada Jumat pagi (14/7).

Walaupun AS dan Rusia sering melakukan kegiatan pengumpulan intelijen satu sama lain, namun insiden ini menarik perhatian karena terjadi secara langsung di atas pangkalan AS.

Mengutip JPost pada Minggu (16/7), pejabat pertahanan menjelaskan bahwa AS tidak mampu mengadang pesawat pengintai tersebut karena posisi ketersediaan aset militer AS pada saat itu, yang pola penerbangan hariannya telah diatur berdasarkan ketersediaan pesawat tempur dan tanker pengisian bahan bakar, serta situasi yang sedang terjadi di Suriah dan Irak.

Meskipun pesawat Rusia dianggap telah melanggar protokol jarak standar antara pesawat, pejabat pertahanan menegaskan bahwa insiden ini tidak sembrono seperti pertemuan sebelumnya.

AS menjaga komunikasi rutin dengan Rusia melalui jalur dekonflik yang telah ditetapkan untuk operasi militer di Suriah. Walaupun ada ketegangan yang terkadang muncul akibat dugaan agresivitas Rusia, tetapi jalur komunikasi tetap terbuka antara keduanya.

Pejabat pertahanan juga mengungkapkan bahwa AS telah menggunakan drone dari Task Force 99, sebuah kelompok khusus yang fokus pada penggunaan teknologi baru untuk misi pengawasan di wilayah tersebut.

"Meskipun terdapat peningkatan penerbangan Rusia yang agresif belakangan ini, tidak ada indikasi dari kedua belah pihak untuk meningkatkan ketegangan atau terlibat dalam konfrontasi langsung," kata pejabat pertahanan tersebut.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Rusia tidak akan menargetkan pasukan atau pesawat AS dengan kekerasan.

Saat ini, di tengah kompleksitas yang sedang berlangsung di kawasan tersebut, AS telah meningkatkan kemampuan mengamankan  pengaruhnya di kawasan itu, dengan mengerahkan pesawat serang A-10 dan baru-baru ini, jet tempur F-16 untuk melakukan patroli maritim.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya