Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pejabat UE: Pembakaran Al Quran Dianggap sebagai Hasutan, Seharusnya Dihukum oleh Negara-negara Eropa

JUMAT, 14 JULI 2023 | 05:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi pembakaran Al Quran di Swedia terus mendapat respon keras dari sejumlah pihak, termasuk Koordinator UE untuk memerangi kebencian anti-Muslim, Marion Lalisse.

Berbicara kepada The National pada Kamis (14/6), Lalisse mengatakan bahwa UE menilai protes pembakaran Quran sebenarnya tidak memiliki tempat di Eropa. Namun demikian, dia mengatakan keputusan diserahkan kepada masing-masing negara apakah akan melarang tindakan tersebut.

Menurutnya, negara-negara Uni Eropa harus mencapai keseimbangan yang sangat baik antara kebebasan berekspresi dan agama.


Perdebatan tentang pembakaran Al Quran telah dihidupkan kembali oleh dua protes baru-baru ini di Stockholm yang menyebabkan kecaman dari dunia Muslim.

Swedia mengatakan sedang mempertimbangkan apakah membuat insiden yang dirancang memprovokasi dan menyebabkan penghinaan sebagai kejahatan berdasarkan undang-undangnya.

Dewan hak asasi manusia PBB juga sudah bereaksi dengan mengeluarkan mosi minggu ini yang mengatakan orang yang bertanggung jawab atas tindakan penodaan harus dimintai pertanggungjawaban. AS dan UE memberikan suara menentang resolusi tersebut.

Lalisse, mantan wakil duta besar Uni Eropa di Yaman yang mengambil peran memerangi kebencian anti-Muslim,  mengatakan pandangan blok adalah bahwa membakar kitab suci tidak sejalan dengan nilai-nilai fundamental UE.

“Ini dapat dianggap sebagai manifestasi dari rasisme, xenofobia, dan intoleransi, dan tidak memiliki tempat di Eropa,” katanya.

Ditanya oleh The National tentang kemungkinan larangan, dia mengatakan membakar Al Quran dapat dianggap sebagai hasutan untuk kebencian, sebuah tindakan yang seharusnya dihukum oleh negara-negara UE di bawah arahan 2008.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya