Berita

PLTN Fukushima, Jepang/Net

Dunia

Korea Utara Kecam IAEA karena Izinkan Jepang Buang Limbah Nuklir

MINGGU, 09 JULI 2023 | 19:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Persetujuan Badan Atom Internasional (IAEA) untuk rencana pembuangan air limbah nuklir Jepang mendapat kecaman keras dari Korea Utara.

Seorang pejabat dari Kementerian Perlindungan Lingkungan Pyongyang mengatakan bahwa pelepasan air radiokatif dari pembangkit Fukushima Daichi dinilai mampu memberikan dampak buruk bagi kehidupan.

"Ini akan berdampak fatal pada kehidupan manusia dan keamanan dan lingkungan ekologis," ujarnya, dalam sebuah pernyataan yang dirilis KCNA, Minggu (9/7).

Dia menyoroti sikap IAEA karena mendukung tindakan berbahaya yang akan dilakukan Jepang tersebut.

"Perilaku tidak masuk akal dari IAEA yang secara aktif mendukung dan memfasilitasi pembuangan air yang tercemar nuklir, sungguh tidak terbayangkan," tuturnya.

Pernyataan Pyongyang muncul setelah kepala IAEA Rafael Grossi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin pada Sabtu (8/7).

Setelah pertemuan itu, Grossi mengatakan IAEA akan tetap menyetujui rencana Tokyo untuk melepaskan air olahan dari pembangkit nuklir yang dilanda tsunami ke laut selama beberapa dekade mendatang.

Jepang berencana membuang sekitar 1,33 juta meter kubik air tanah, air hujan, dan air yang digunakan untuk pendinginan telah terakumulasi di pembangkit nuklir Fukushima ke laut Pasifik.

Mereka meyakinkan bahwa air itu telah kehilangan semua unsur radioaktif kecuali tritium, dan berencana akan diencerkan sebelum pelepasan.

Kendati demikian, rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga pasifik terutama Korea Utara, mendorong China melarang beberapa impor makanan dan memicu protes di Korea Selatan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya