Berita

Tentara AS dikerahkan ke Eropa di, Lapangan Udara Hunter Army di Savannah, Georgia, 11 Maret 2022/Net

Suara Mahasiswa

Kebijakan Luar Negeri AS dalam Menyikapi Perang Rusia-Ukraina

OLEH: LENI SULISTIANINGSIH*
JUMAT, 07 JULI 2023 | 15:13 WIB

PERANG Rusia-Ukraina yang meletus pada tahun 2014 telah menjadi salah satu konflik paling signifikan di kawasan Eropa Timur. Konflik ini melibatkan Ukraina yang berupaya mempertahankan integritas wilayahnya dan Rusia yang diduga mendukung separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.

Sebagai salah satu kekuatan global utama, Amerika Serikat (AS) memiliki peran penting dalam menyikapi konflik ini. Dalam artikel ini, penulis akan membahas kebijakan luar negeri AS dalam menghadapi Perang Rusia-Ukraina, serta melihat beberapa referensi yang relevan.

Sanksi Ekonomi terhadap Rusia

Salah satu pendekatan utama yang diambil AS adalah menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Sebagai tanggapan atas campur tangan Rusia di Ukraina, AS dan sekutu-sekutunya di Uni Eropa telah memberlakukan serangkaian sanksi untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Rusia.

Sanksi-sanksi ini meliputi pembatasan perdagangan, pembekuan aset, dan larangan perjalanan terhadap individu-individu dan entitas-entitas Rusia yang terlibat dalam tindakan agresi di Ukraina. Sanksi ekonomi ini bertujuan untuk menekan Rusia secara finansial dan mendorong negara tersebut untuk mengubah kebijakan agresifnya di Ukraina.

Menurut U.S. Department of the Treasury (2022), AS telah secara aktif memberlakukan sanksi terhadap individu-individu, perusahaan, dan lembaga-lembaga Rusia yang terlibat dalam konflik di Ukraina. Langkah-langkah ini meliputi pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pembatasan perdagangan.

Sanksi-sanksi ini telah memberikan tekanan ekonomi signifikan kepada Rusia dan menjadi salah satu alat yang penting dalam kebijakan luar negeri AS dalam menangani Perang Rusia-Ukraina.

Dukungan Militer dan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

AS juga telah memberikan dukungan militer dan bantuan keamanan kepada Ukraina dalam upaya mempertahankan diri dari agresi Rusia. Bantuan ini mencakup pengiriman senjata, peralatan militer, dan pelatihan untuk pasukan Ukraina. Tujuannya adalah untuk memperkuat kemampuan Ukraina dalam melindungi dirinya sendiri dan menghadapi ancaman dari pihak Rusia.

Menurut U.S. Department of Defense (2022), AS telah terlibat dalam operasi pengawasan dan memberikan dukungan intelijen kepada Ukraina. AS juga telah mengirimkan peralatan militer dan senjata ke Ukraina, termasuk rudal anti-tank, perlengkapan komunikasi, dan pelatihan militer.

Dukungan militer AS ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pertahanan Ukraina dan memberikan mereka kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi ancaman dari Rusia.

Diplomasi dan Peran dalam Organisasi Internasional

AS telah berperan aktif dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian damai atas konflik Rusia-Ukraina. AS mendukung upaya negosiasi diplomatik melalui peran aktif dalam organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). AS berupaya untuk mendorong Rusia dan Ukraina untuk berdialog dan mencari solusi politik yang dapat mengakhiri konflik.

PBB telah menjadi forum utama bagi AS untuk mendiskusikan konflik Rusia-Ukraina. Melalui pertemuan di Dewan Keamanan PBB, AS dan anggota lainnya telah mengutuk campur tangan Rusia di Ukraina dan meminta penghentian kekerasan serta pemulihan perdamaian di wilayah tersebut.

Menurut United Nations (2022), Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan mengakhiri pasokan senjata dan pasukan ke Ukraina.

Selain itu, AS juga terlibat aktif dalam OSCE, organisasi yang berfokus pada keamanan dan kerja sama di Eropa. Melalui misi pemantauan khusus OSCE di Ukraina, AS telah berkontribusi dalam pemantauan situasi di lapangan dan mencari jalan keluar diplomatis untuk mengatasi konflik.

Referensi dari OSCE (2022), menyediakan informasi lebih lanjut tentang peran AS dalam misi pemantauan tersebut.

Kerja Sama dengan Sekutu dan Mitra Internasional

AS juga berupaya memperluas kerja sama dengan sekutu dan mitra internasional guna menghadapi konflik Rusia-Ukraina. AS bekerja sama dengan negara-negara Eropa, seperti Uni Eropa dan NATO, untuk mengkoordinasikan langkah-langkah bersama dalam menyikapi konflik ini.

Kerja sama ini meliputi pertukaran informasi, peningkatan kehadiran militer di wilayah yang terkena dampak, serta penguatan koalisi internasional untuk memberikan dukungan kepada Ukraina.

NATO, sebagai aliansi pertahanan transatlantik, juga telah memberikan dukungan dan solidaritas kepada Ukraina. AS bersama dengan anggota NATO lainnya telah meningkatkan kehadiran militer di kawasan Eropa Timur, menyelenggarakan latihan militer bersama, dan memberikan bantuan logistik kepada Ukraina.

Referensi dari North Atlantic Treaty Organization (NATO) (2022) memberikan informasi lebih lanjut tentang peran AS dalam mendukung Ukraina melalui kerja sama dengan NATO.

Kesimpulan

Kebijakan luar negeri AS dalam menyikapi Perang Rusia-Ukraina melibatkan sejumlah langkah yang meliputi sanksi ekonomi terhadap Rusia, dukungan militer dan bantuan keamanan untuk Ukraina, diplomasi dalam organisasi internasional, serta kerja sama dengan sekutu dan mitra internasional.

Sanksi ekonomi bertujuan untuk menekan Rusia secara finansial dan mendorong perubahan kebijakan agresifnya di Ukraina. Dukungan militer dan bantuan keamanan bertujuan untuk memperkuat kemampuan Ukraina dalam mempertahankan diri dari ancaman Rusia.

Diplomasi dan peran dalam organisasi internasional bertujuan untuk mencari solusi politik dan penyelesaian damai atas konflik. Sementara kerja sama dengan sekutu dan mitra internasional untuk mengoordinasikan langkah-langkah bersama dan memberikan dukungan kepada Ukraina.

Peran AS dalam konflik ini terus berkembang seiring dengan perkembangan situasi di lapangan dan upaya-upaya diplomasi yang sedang dilakukan.

Dalam menghadapi Perang Rusia-Ukraina, AS memainkan peran yang penting dalam memperkuat posisi Ukraina, menekan Rusia, dan mencari penyelesaian yang damai. Namun, konflik ini masih berlanjut dan menjadi tantangan yang kompleks.

Oleh karena itu, upaya-upaya diplomasi dan kerja sama internasional yang melibatkan AS dan aktor-aktor global lainnya tetap diperlukan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

*Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Ini Deretan Alasan Wantim Golkar Jagokan Zaki Iskandar

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Ambil Formulir ke PDIP, Ijeck Tegaskan Siap Maju di Pilgubsu 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Khofifah: Mandat Golkar Sangat Berharga

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:58

Menangis Baca Pledoi di PN, Azlansyah Mengaku Menyesal Diperintah Senior di KPU dan Bawaslu

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:48

Wantim Golkar DKI: Zaki Kualitas Bagus!

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:44

Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:42

KI Pusat Soal RUU Penyiaran: Wartawan Tidak Boleh Dihalang-halangi

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:40

Airlangga Resmi Beri Mandat Khofifah-Emil Dardak

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:38

Ini Besaran Santunan Rumah Rusak Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Sumbar

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:35

KI Pusat Bersiap Menyusun Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:24

Selengkapnya