Serangan udara militer Israel yang menargetkan Jenin, Tepi Barat yang diduduki/Net
Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan bantuan sebesar 15 juta dolar AS atau setara dengan Rp 226 miliar untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin yang hancur selama operasi militer Israel.
Menurut kantor berita WAM yang dikelola pemerintah pada Kamis (6/7), bantuan tersebut nantinya akan disalurkan pada badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA. Bantuan ditujukan untuk membangun kembali rumah dan bisnis yang hancur di Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Serangan Israel selama dua hari pada Senin (3/7) dan Selasa (4/7) telah membawa kerusakan parah di Kota Jenin, khususnya di kamp-kamp pengungsian. Pemerintah setempat bahkan menyebut hampir 80 persen rumah di kamp pengungsian Jenin mengalami kerusakan, terbakar, atau hancur.
Operasi militer yang diluncurkan Israel ini tercatat menjadi serangan terburuk di Tepi Barat yang diduduki selama dua dekade terakhir. Serangan ini membuat 13 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 100 lainnya terluka.
Serangan besar-besaran itu terjadi di tengah lonjakan kekerasan selama lebih dari setahun yang telah menciptakan tantangan bagi pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Koalisinya didominasi oleh ultranasionalis yang menyerukan tindakan lebih keras terhadap militan Palestina hanya untuk melihat pertempuran semakin memburuk.
Lebih dari 140 warga Palestina tewas tahun ini di Tepi Barat, dan serangan Palestina yang menargetkan warga Israel telah menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk penembakan bulan lalu yang menewaskan empat pemukim.
Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Orang-orang Palestina mencari wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka yang mereka harapkan.