Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Fahira Idris/Ist
Renovasi yang dikerjakan di Jakarta International Stadium (JIS) sebaiknya tidak dicampuradukkan dengan politik. Sebab, hal ini bertujuan agar JIS dapat memenuhi standar FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17.
Demikian disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Fahira Idris saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.
“Jika ada rencana renovasi, terutama terkait parkir dan akses masuk, hemat saya niatnya untuk memastikan semua sisi di stadion memenuhi standar terkini FIFA. Jadi tidak perlulah kita berpolemik soal JIS ini," kata Fahira, Selasa (4/7).
Menurut Senator Jakarta itu, JIS merupakan stadion yang memiliki kelengkapan fasilitas, infrastruktur, serta memenuhi rekomendasi, teknis dan persyaratan hingga penyediaan fasilitas
hospitality layaknya stadion-stadion klub utama liga Eropa.
Bahkan JIS juga memiliki ragam utilitas lainnya, seperti lapangan latih,
retail food and beverage, plaza, dan juga fasilitas penonton VVIP. JIS juga menyediakan ratusan tempat duduk untuk para penyandang disabilitas termasuk kamar mandi yang luas bagi penyandang disabilitas.
Salah satu juga yang penting untuk memenuhi standar FIFA adalah fasilitas pendukung. Misalnya ruang ganti pemain untuk
home dan
away,
warming up room yang berseberangan dengan ruang ganti,
press conference room dan media yang punya akses khusus parkir serta lift yang juga dimiliki oleh JIS.
“Bagi saya warga Jakarta, JIS ada stadion kebanggaan. Terutama karena konsepnya yang sangat ramah lingkungan. Penggunaan panel solar dan sistem
zero run off yang tidak membebani pembuangan air ke saluran kota, idealnya menjadi model pembangunan stadion-stadion lain,” pungkas Fahira Idris.
FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 yang bakal diikuti 24 negara. Indonesia berhak tampil pada ajang Piala Dunia U-17 dan menjadi satu-satunya wakil kawasan Asia Tenggara, dengan status tuan rumah.
