Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kematian Ibu Hamil di AS Meningkat, Mayoritas Warga Kulit Hitam

SELASA, 04 JULI 2023 | 06:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus kematian ibu hamil di Amerika Serikat dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat antara 1999 dan 2019, dengan kematian tertinggi terjadi pada wanita kulit hitam.

Reuters melaporkan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA pada Senin (3/7), diperkirakan ada 1.210 kematian ibu pada 2019, dua kali lebih banyak dibandingkan pada 1999 yang mencatat 505 kematian.

Para ahli mengatakan, peningkatan terbesar dari waktu ke waktu terlihat di antara wanita Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska.

Jumlah kematian per 100.000 kelahiran hidup meningkat dari 12,7 menjadi 32,2 secara keseluruhan, dari 14,0 menjadi 49,2 di antara orang Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska, llau 26,7 menjadi 55,4 di antara orang kulit hitam, kemudian 9,6 menjadi 20,9 di antara orang Asia, Penduduk Asli Hawaii dan Kepulauan Pasifik lainnya.

Peningkatan juga terjadi di antara orang Hispanik dari 9,6 menjadi 19,1. Kemudian pada orang kulit putih peningkatan 9,4 hingga 26,3 di antara perkiraan mereka.

Tidak seperti studi kematian ibu di AS sebelumnya, yang berfokus pada tren nasional, studi saat ini menganalisis data negara bagian demi negara bagian.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa wanita kulit hitam memiliki angka kematian ibu tertinggi di beberapa negara bagian Timur Laut.

"Seringkali, negara bagian di Selatan disebut memiliki angka kematian ibu terburuk di negara ini, sedangkan California dan Massachusetts memiliki yang terbaik. Tapi itu tidak menceritakan keseluruhan cerita," kata pemimpin studi, Allison Bryant dari Mass General Brigham di Boston.

"Sangat penting untuk melihat perbedaan antara populasi yang ada bahkan di negara bagian 'terbaik'," ujarnya.

Negara bagian selatan memiliki angka kematian ibu yang tinggi di semua kelompok ras dan etnis, tetapi terutama untuk individu kulit hitam, sementara negara bagian Midwest dan Great Plains memiliki tingkat tertinggi untuk wanita Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, penyebab paling umum kematian dalam satu tahun setelah akhir kehamilan termasuk kondisi kesehatan mental, perdarahan berlebihan, kondisi jantung dan koroner, infeksi, pembekuan darah, dan tekanan darah tinggi terkait kehamilan.

"Temuan kami memberikan wawasan penting tentang tingkat kematian ibu yang mengarah ke pandemi, dan kemungkinan kita akan melihat peningkatan berkelanjutan dalam risiko kematian ibu di semua populasi jika kita menganalisis data dari tahun-tahun berikutnya," kata Bryant.

"Orang kulit hitam kemungkinan masih memiliki tingkat tertinggi, tetapi mungkin ada peningkatan yang lebih tinggi di beberapa kelompok lain dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya