Berita

Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily/Net

Politik

Timwas DPR: Pelaksanaan Ibadah Haji 2023 Perlu Dievaluasi

SENIN, 03 JULI 2023 | 14:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menemukan banyak permasalahan pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah. Karena itu DPR akan meminta Kementerian Agama mengevaluasi, agar pelaksanaan tahun depan tidak seperti saat ini.

"Setelah musim haji ini selesai, kami undang Kementerian Agama untuk evaluasi total atas manajemen haji 2023 yang terkesan banyak kekurangan," kata anggota Timwas Haji DPR, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangannya, Senin (3/7).

Ace yang memimpin tim kecil pengawasan haji di Mekkah, memberi sejumlah catatan dari penyelenggara haji kali ini, menyusul banyaknya persoalan yang menyebabkan banyak jemaah haji Indonesia mengalami kesulitan di Tanah Suci.

"Pertama, pihak mashariq tidak memenuhi komitmen pada beberapa komponen masyair selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina," kata Ace.

Mashariq merupakan tim pengelola ibadah haji dari Arab Saudi yang jasanya digunakan Pemerintah Indonesia selama proses ibadah haji di Arafah, Mina dan Muzdalifah, selama empat hari.

Sementara itu, masyair merupakan biaya yang dibayarkan kepada mashariq untuk layanan kepada jemaah selama di Arafah, Mina dan Muzdalifah, di mana pada 2023 ini Indonesia membayarkan Rp14,03 juta per jemaah.

Dengan jumlah itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyayangkan kurangnya pelayanan dari mashariq, termasuk masalah keterlambatan distribusi makanan.

"Banyak jemaah belum mendapat konsumsi saat membutuhkan makanan di tengah suasana capek dan letih. Manajemen distribusi makanan acak-acakan," sesalnya.

Ace juga menyoroti kondisi jemaah saat mabit di Mina, yang merupakan kegiatan bermalam untuk fokus ibadah, memperbanyak zikir, mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Pasalnya, banyak jemaah Indonesia tidak mendapat tenda saat mabit di Mina, sehingga harus beristirahat di luar tenda.

"Ditambah lagi manajemen penempatan jemaah saat kedatangan yang sangat amburadul, acak-acakan. Ditemukan banyak jemaah rebutan tenda," jelasnya.

Ace juga mengkritisi kurangnya jumlah toilet hingga mengakibatkan jemaah harus antre berjam-jam. Ia mengatakan, kondisi itu menyulitkan jemaah haji, khususnya perempuan.

"Kamar mandi di tenda Mina dan Arafah masih sangat terbatas dan jauh dari kapasitas jemaah. Antrean panjang jadi pemandangan di toilet," ungkapnya.

Catatan lain, terlantarnya jemaah haji di Muzdalifah, karena keterlambatan transportasi. Menurutnya hal itu bisa diantisipasi bila ada mitigasi yang baik, apalagi persoalan itu sudah menjadi pembahasan saat rapat antara DPR dengan Kemenag.

"Kasus bus yang membawa jemaah dari Muzdalifah itu salah satu kesalahan fatal dari manajemen pergerakan jemaah yang tidak disiapkan mitigasinya. Padahal kami sudah ingatkan saat rapat persiapan Armina," tuturnya.

Dengan adanya kendala dalam proses ibadah haji khususnya di Arafah, Mina dan Muzdalifah, Ace mendorong Pemerintah Indonesia meninjau ulang mashariq yang disediakan pemerintah Arab Saudi.

"Pemerintah Indonesia harus menyampaikan protes keras kepada pemerintah Arab Saudi atas layanan bermasalah ini, karena pemerintah Arab Saudi yang menawarkan mashariq itu kepada Kementerian Agama," tegas Legislator dari Dapil Jabar II itu.

Ditambahkan Ace, kurangnya perhatian terhadap jemaah Lansia juga patut dievaluasi. Jemaah haji Indonesia tahun ini 30 persennya kelompok Lansia.

Padahal sejak perencanaan pelaksanaan ibadah haji 2023, DPR sudah mewanti-wanti soal penambahan fasilitas bagi Lansia yang kerap kesulitan saat perpindahan tempat ibadah.

"Beberapa fasilitas bagi Lansia yang kami sarankan, seperti kursi roda dan golf car, kami temukan tidak optimal," demikian Ace.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Nasdem Usung 6 Kadernya Bertarung di Pilkada

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:59

Mantan Bupati Probolinggo akan Didakwa Kasus TPPU Rp256 Miliar

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50

Pesawat Airbus AS Berisi 149 Penumpang Terbakar Saat Lepas Landas

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50

DPR Minta Kapolri Ungkap Pelaku Utama Kasus Vina Cirebon

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:40

Demokrat: Aksesibilitas Kunci Bobby Nasution Bangun Sumut

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:33

Pertamina Siapkan Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:30

Indonesia Sambut Baik Keputusan Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Palestina

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:21

Besok, Ahmad Sahroni Diperiksa Pengadilan Tipikor

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:20

Ketua KPU Manggarai Barat Dipecat Imbas Kasus Pelecehan ke Pegawai

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:17

Irjen Dedi Raih Rekor MURI Perwira Tinggi Polri Penulis Buku Terbanyak

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:08

Selengkapnya