Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Pemberontakan Wagner Sibak Kelemahan Putin, Xi Jinping Ketar-ketir?

MINGGU, 02 JULI 2023 | 10:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Upaya pemberontakan yang dilakukan oleh tentara bayaran Wagner di Rusia pada pekan lalu disebut telah menguak betapa lemahnya kekuatan Vladimir Putin. Hal itu dinilai berpengaruh terhadap hubungan Moskow dengan Beijing.

Meski berumur pendek, pemberontakan Wagner telah berdampak jauh melampaui batas Rusia. Dalam 24 jam, Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin menarik perhatian dunia saat mengambil alih kota Rostov.

Menurut analis geopolitik Gordon Chang, manuver yang dilakukan Prigozhin telah memberikan dampak besar dan berdampak pada koalisi Rusia-China.


Persahabatan Rusia dan China telah dimaktubkan dalam kemitraan tanpa batas oleh Presiden Putin dan Presiden Xi Jinping. Keduanya digadang-gadang menjadi kekuatan besar yang dapat melawan Barat.

Bagi rezim Tiongkok, Rusia diandalkan sebagai sekutu yang efektif untuk menumbangkan tatanan dunia yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

“China sedang mencoba untuk membalikkan seluruh sistem internasional. Meskipun China kuat, itu tidak sekuat itu. Itu membutuhkan sekutu seperti Putin, dan jika Putin tidak akan bertahan, maka China dalam masalah,” kata Chang.

Penulis “The Coming Collapse of China” itu juga menyoroti reaksi Beijing yang tetap diam ketika pasukan Prigozhin berbaris di Moskow. Beijing hanya menanganinya untuk pertama kalinya sehari setelah pemberontakan dihentikan.

“Ini urusan dalam negeri Rusia. Sebagai tetangga ramah Rusia dan mitra koordinasi strategis yang komprehensif untuk era baru, China mendukung Rusia dalam menjaga stabilitas nasional dan mencapai pembangunan dan kemakmuran," ujar jurubicara kementerian luar negeri China, seperti dikutip The Epoch Times.

Menurut Chang, reaksi tertunda dari Beijing adalah karena tidak tahu harus berkata apa.

“Masalah di sini untuk Xi Jinping adalah karena dia menyatakan kemitraan ‘tanpa batas’ dengan Rusia. Dan mitra 'tanpa batas' ini hampir digulingkan dalam perkembangan yang menakjubkan itu. Jadi saya pikir China sedikit terguncang oleh ini," jelas Chang.

Lebih lanjut, Chang berpendapat situasi Putin saat ini mirip dengan kudeta singkat pada 1992, ketika kelompok garis keras dari Partai Komunis Uni Soviet mengurung pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev di vila liburannya di Krimea. Itu adalah pemicu yang menyebabkan runtuhnya Uni Soviet empat bulan kemudian.

“Dia (Putin) mampu mencegah pemberontakan untuk menggulingkannya, tetapi Rusia telah mengalami destabilisasi," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya