Berita

Aktivis memegang spanduk bertuliskan "Hentikan EACOP" (Jaringan Minyak Mentah Afrika Timur) selama demonstrasi di Paris, pada 23 Juni 2023/Net.

Dunia

Bikin Warga Uganda Menderita, Perusahaan Minyak TotalEnergies Dituntut Bayar Ganti Rugi

SABTU, 01 JULI 2023 | 09:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah LSM Prancis dan Uganda serta 26 individu kembali menggugat perusahaan minyak Prancis, TotalEnergies, untuk membayar ganti rugi atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama pengerjaan proyek minyak di Uganda.

Pembela hak asasi manusia Uganda Maxwell Atuhura, serta lima LSM Prancis dan Uganda yang terdiri dari AFIEGO, Friends of the Earth France, NAPE/Friends of the Earth Uganda, Survie, dan TASHA Research Institute, dan 26 individu telah menuduh perusahaan itu gagal dalam memenuhi kewajiban untuk melindungi manusia dan lingkungan.

"TotalEnergies telah menyebabkan kerugian serius bagi penggugat, terutama yang berkaitan dengan hak mereka atas tanah dan pangan," kata LSM Prancis dan Uganda dalam sebuah pernyataan pada Selasa, seperti dikutip dari RT, Jumat (30/6).

Frank Muramuzi, direktur eksekutif NAPE/Friends of the Earth Uganda dalam pernyataan mengatakan bahwa perusahaan minyak asing terus menghasilkan keuntungan besar, sementara masyarakat yang terkena dampak proyek tersebut justru dilecehkan, terlantar, dan para pekerjanya diberi kompensasi yang buruk, sehingga hidup dalam kemiskinan yang parah di tanah mereka sendiri.

TotalEnergies, yang berpusat di Paris, saat ini sedang menjalankan proyek untuk membangun Jalur Pipa Minyak Mentah Afrika Timur sepanjang 1.500 km. Jalur itu nanti akan memasok minyak ke pantai Tanzania melalui cagar alam yang dilindungi.

TotalEnergies juga melakukan eksplorasi Tilenga terhadap 419 sumur minyak, yang beberapa di antaranya berada di Taman Nasional Air Terjun Murchison, Uganda.

Menurut para aktivis, lebih dari 118.000 orang di Uganda dan Tanzania telah terkena dampak dari kedua proyek ini.

Aktivis lingkungan Kiiza Eron mengatakan kepada RT bahwa TotalEnergies berusaha menyembunyikan kesalahan iklim dan pelanggaran hak asasi manusia.

"Ini adalah taktik kuno para pebisnis, dan itu selalu bermuara pada obsesi terhadap keuntungan dan ketidakpekaan terhadap masalah hak asasi manusia," kata Eron.

Ini adalah kali kedua aktivis menuntut TotalEnergies untuk menghentikan proyek Pipa Minyak Mentah Tilenga dan Afrika Timur. Namun, upaya mereka pada 2019 mengalami kegagalan di pengadilan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya