Doa lintas agama yang dilakukan Kapolri dalam menyambut hari bhayangkara/Ist
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar doa bersama di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (30/6). Doa bersama dilakukan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono serta perwakilan OKP, ormas, elemen masyarakat dan seluruh perwakilan lintas agama terlihat hadir dalam doa bersama ini
"Baru saja kami bersama-sama TNI Polri dan seluruh elemen masyarakat, OKP, ormas, dan seluruh perwakilan lintas agama melaksanakan doa bersama," kata Sigit.
Sigit menyebut, kegiatan doa bersama ini dilaksanakan untuk menyambut Hari Bhayangkara yang jatuh pada Sabtu (1/7).
Selain menggelar doa bersama, Polri juga menggelar lomba yang diikuti perwakilan anggota Polri dari berbagai agama. Seperti lomba MTQ, lomba menyanyi, vokal grup hingga membaca kitab Dharma Panca.
Dikatakan Kapolri, kegiatan rangkaian lomba dilakukan untuk mendorong anggota bisa melaksanakan utamanya penguatan di aspek kultural dan tentunya selain nilai-nilai Tribrata dan Catur prasetya.
"Maka tentunya nilai-nilai agama menjadi salah satu yang harus dipedomani sebagai pegangan untuk bisa terus melakukan hal-hal bersifat baik dan menghindari pelanggaran," katanya.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini mengatakan, Polri juga telah melakukan revitalisasi terhadap situs budaya, situs agama, dan juga situs-situs nasional sebanyak 77 situs.
Dengan revitalisasi itu, Sigit berharap, dapat memperkuat situs agama, budaya, dan nasional. Cara itu merupakan upaya bersama-sama merawat keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Selain itu, menjaga keberagaman agama dan budaya, agar mampu menjadi satu kekuatan, satu keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa yang semuanya terawat dan terjaga di dalam bingkai NKRI.
"Ini jadi modal kita menjaga persatuan dan kesatuan karena sebentar lagi kita melaksanakan tahapan pemilu dan kita harapkan di dalam prosesnya nanti pemilu bisa berjalan damai," ucap Sigit.
Kapolri pun mengatakan, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi alat memperkuat persatuan dan kesatuan.