Afdhal (baju kaos hitam) sedang memperhatikan hewan kurban yang berada di tempat penjualan hewan kurban miliknya di kawasan Ie Masen, Ulee Kareng, Banda Aceh/RMOLAceh
Penjual hewan kurban di Kota Banda Aceh mengeluh sepinya pembeli hewan kurban jelang hari Raya Idul Adha 1444 Hijrah/2023. Jenis hewan kurban yang kurang diminati adalah kambing dan domba.
"Pemasukan kali ini tidak sebanding dengan tahun 2022 lalu," ujar salah seorang penjual hewan kurban, Afdhal Kesuma (42), kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (27/6).
Menurut Afdhal, bukan hanya dirinya yang merasakan omzet penjualan menurun drastis. Beberapa teman seprofesinya juga mengalami hal yang sama. Sebagian mengalami penurunan omzet hingga 30 persen dari tahun sebelumnya.
Afdhal mengungkapkan, tahun 2022 lalu, hewan kurban miliknya laku terjual sebanyak 220 ekor hingga 350 ekor. Namun pada tahun ini hewan kurban yang dia jual baru laku sebanyak 70 ekor.
"Biasa saya stok 200 ekor (hewan kurban) sudah laku semua," ujarnya.
Harga hewan kurban jenis kambing dan domba yang dijual di tempat Afdhal berkisar Rp 2,8 Juta hingga Rp 10 Juta.
Afdhal menduga berkurangnya minat masyarakat membeli hewan kurban di kalangan masyarakat dipengaruhi faktor ekonomi.
Afdhal menjelaskan saat ini di Banda Aceh belum ada yang serius menekuninya budidaya ternak kambing. Padahal Aceh memiliki lahan luas dan sumber pakan yang mudah dicari.
"Penjual rata-rata membeli kambing dari Medan. Kalau ada budidaya di Aceh, ini pun dari luar Banda Aceh, seperti Aceh Timur dan Aceh Utara" ujarnya.
Afdhal menyebutkan komunitas pebisnis hewan kurban tersebar banyak di Aceh namun menurutnya dalam hal ini andil Pemerintah dinilai masih kurang.
"Aceh kurang ternak, jangan lihat kambing atau sapi di jalan, kalau misalnya ada yang membutuhkan kambing 100 ekor tipe A, tidak akan dapat dalam waktu dekat," ujarnya.
Afdhal berharap pemerintah dapat membentuk sentral Briding Farm (pusat pengembangbiakan). Dari lokasi tersebut, nantinya bisa mendongkrak populasi kambing, domba, sapi, hingga kerbau berjenis kelamin betina.
Pria yang berjualan di Ie Masen Ulee Kareng tersebut menilai pentingnya mengedukasi masyarakat dengan teknologi peternakan terbaru. Teknologi tersebut akan menjelaskan tentang cara yang lebih efisien, efektif dan menguntungkan.
"Pemerintah harus dukung itu, jika usaha tersebut dibentuk di gampong bisa menunjukkan kekuatan untuk berbenah dan ekonomi makin kuat," demikian Afdhal.