Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat berbicara dalam acara Penn-Wharton Alumni Club University of Pennsylvania Gathering/Net
Perekonomian Indonesia tetap mampu tumbuh positif sebesar 5,03% pada triwulan I 2023, meski ketidakpastian global masih melanda saat ini.
Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh surplus konsumsi rumah tangga, aktivitas ekspor barang dan jasa, serta investasi.
Hal ini sekaligus menandakan performa ekonomi Indonesia masih lebih baik dan menarik dibandingkan negara peers maupun negara dengan rating lebih tinggi.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat berbicara dalam acara Penn-Wharton Alumni Club University of Pennsylvania Gathering, Selasa (27/6).
“Kami memiliki target untuk menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada tahun 2045. Jadi sekitar 20 tahun dari sekarang," kata Airlangga Hartarto.
Tahun 2045, pendapatan perkapita Indonesia ditargetkan mencapai 30 ribu dolar AS dan menjadi negara terbesar kelima di dunia.
"Kami juga memiliki target ekonomi hijau, yakni penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 93,5% di tahun 2045 dan
net zero emission di tahun 2060,” jelas Airlangga.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa era bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi peluang untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Joko Widodo juga telah memberikan 5 arahan untuk mencapai visi tersebut yakni Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi.
“Bonus demografi kita hanya 13 tahun dari sekarang. Jadi ini kesempatan emas kalau kita bisa membuat rakyat produktif yang mana kuncinya adalah pendidikan dan kesehatan serta tentu saja kesempatan kerja,” tutup Airlangga.