Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kekerasan Geng Makin Mengkhawatirkan, Honduras Berlakukan Jam Malam

SENIN, 26 JUNI 2023 | 07:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Meningkatnya kekerasan di Honduras membuat pemerintah mengumumkan jam malam di dua kota bagian utara, Choloma dan San Pedro Sula pada Minggu (25/6). Langkah ini diambil setelah puluhan orang meninggal dalam serangan berbeda.

Presiden Xiomara Castro mengumumkan jam malam selama 15 hari di Choloma antara pukul 21.00 hingga 04.00, efektif segera. Jam malam serupa diberlakukan di San Pedro Sula, efektif pada 4 Juli.

"Beberapa operasi, penggerebekan, penangkapan, dan pos pemeriksaan dimulai," kata Castro melalui Twitter.

Telah ada sebagian keadaan darurat di beberapa bagian Honduras sejak Desember dalam upaya untuk menghadapi geng kekerasan dan perang wilayah.

Pada Sabtu malam (24/6), orang-orang bersenjata berat melepaskan tembakan di sebuah aula biliar di lingkungan di kota manufaktur Choloma di utara, menewaskan 13 orang dan melukai serius lainnya.

Juru bicara polisi Edgardo Barahona, dikutip Reuters, menambahkan setidaknya 11 pembunuhan lainnya telah terjadi pada hari Sabtu dalam episode terpisah di seluruh zona Valle de Sula utara, termasuk di kota industri San Pedro Sulay.

Menteri Keamanan Gustavo Sanchez mengumumkan pemerintah akan mengirimkan proposal ke Kongres untuk mengklasifikasikan anggota struktur kriminal, maras atau geng sebagai teroris dalam beberapa hari mendatang.

Ia menambahkan bahwa 1.000 polisi dan militer tambahan sedang dikirim ke Lembah Sula, di mana Choloma dan San Pedro Sul berada.

Pemerintah juga menawarkan hadiah uang tunai sebesar 800.000 Lempiras untuk membantu mengidentifikasi dan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan di Choloma. [}

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya