Berita

Jaksa Agung Merrick Garland saat melakukan konferensi pers pada Jumat, 23 Juni 2023/AP

Dunia

AS Tuntut Empat Perusahaan China Terkait Perdagangan Bahan Kimia Fentanyl yang Mematikan

SABTU, 24 JUNI 2023 | 12:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan tuntutan pidana terhadap empat perusahaan China yang diduga terlibat dalam perdagangan bahan kimia yang digunakan untuk membuat fentanyl.

Tiga dakwaan tersebut, yang diumumkan pada Jumat (23/6), menandai langkah pertama pemerintah AS dalam menuntut perusahaan dan individu yang berbasis di China atas tuduhan membawa bahan fentanyl ke AS dan Meksiko.

Langkah tersebut dilakukan setelah AS mengalami epidemi fentanyl yang mencatat 107.000 kematian akibat overdosis pada 2021, di mana 70.000 di antaranya terkait dengan fentanil dan opiat sintetik lainnya.


"Saya berjanji departemen kehakiman tidak akan pernah melupakan para korban epidemi fentanyl. Saya juga berjanji bahwa kami tidak akan pernah berhenti bekerja untuk meminta pertanggungjawaban mereka," kata Jaksa Agung Merrick Garland, seperti dimuat Aljazeera, Sabtu (24/6).

Garland menjelaskan bahwa strategi Departemen Kehakiman untuk menyelidiki masalah itu lebih dari penargetan para pemimpin kartel narkoba Meksiko, melainkan, mereka juga mengejar para pemasok kartel.

Menurutnya, perusahaan kimia China telah menyediakan bahan-bahan yang diperlukan kartel narkoba Sinaloa dan kelompok kriminal lainnya di Meksiko, yang selama bertahun-tahun memproduksi dan menyelundupkan fentanyl ke AS.

Selain menuntut empat perusahaan China, delapan karyawan dan eksekutif juga didakwa.  

Sebagai respons terhadap tuntutan AS, juru bicara Kedutaan Besar China mengutuk tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa AS mencari kambing hitam atas krisis narkoba yang dihadapi negaranya.

"Insiden ini adalah operasi penjebakan yang direncanakan dengan baik oleh pihak AS, yang serius melanggar hak-hak sah perusahaan dan individu yang terkait. China dengan tegas mengutuk tindakan tersebut," ujar juru bicara Kedutaan China, Liu Pengyu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya