Situasi Gedung Merah Putih KPK saat konferensi pers Mendikbud Nadiem Makarim batal/RMOL
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim langsung ngibtrit setelah mengikuti kegiatan penguatan integritas (Paku Integritas) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (21/6).
Menteri Nadiem bahkan memilih menggunakan pintu belakang Gedung Merah Putih KPK demi menghindari wartawan.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa pejabat Kemendikbudristek telah keluar melalui pintu depan Gedung Merah Putih KPK.
Pihak panitia acara Paku Integritas pun sudah menyiapkan peralatan pengeras suara untuk kegiatan wawancara dengan sekitar 20 wartawan yang sudah menunggu keluarnya Menteri Nadiem dari pintu depan.
Namun demikian, pada pukul 12.25 WIB, pihak panitia acara ini mengabarkan bahwa kegiatan wawancara batal lantaran Menteri Nadiem sudah keluar melalui pintu belakang. Padahal, saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Menteri Nadiem masuk melalui pintu depan.
"Menteri sudah keluar dari belakang," kata salah satu panitia kepada wartawan.
Menteri Nadiem bersama Sekretaris Jenderal Suharti, Inspektur Jenderal Chatarina M. Girsang, dan jajaran eselon satu lainnya meliputi lima Direktur Jenderal, dua Kepala Badan, dan empat staf ahli beserta pasangan masing-masing telah mengikuti kegiatan Executive Briefing penguatan Integritas dari Ketua KPK, Firli Bahuri, dan jajaran Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK.
Jurubicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan kementerian. KPK juga sudah bekerja sama dengan Kemendikbudristek dalam sejumlah program, salah satunya kajian mitigasi korupsi tata kelola penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2022 dan 2023.
Kajian itu dilakukan menyusul kasus suap Rektor Universitas Lampung dalam proses PMB tahun 2022. Kajian tersebut memetakan beberapa kerawanan korupsi yang terjadi dalam tata kelola PMB, khususnya jalur mandiri.