Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Junta Myanmar Siap Kirim Menlu untuk Pertemuan ASEAN

MINGGU, 18 JUNI 2023 | 10:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Junta militer Myanmar mengonfirmasi akan mengirim Menteri Luar Negerinya ke acara pertemuan informal tingkat menteri ASEAN di Bangkok pada pekan depan.

"Menteri Luar Negeri Than Shwe telah diundang ke pertemuan di Thailand dan akan hadir," kata tim informasi junta Myanmar pada Sabtu (17/6).

Pertemuan yang rencananya digelar di Bangkok pada Senin (19/6) itu dikabarkan akan membahas mengenai krisis politik yang melanda Myanmar sejak kudeta dan upaya penyelesaiannya, dengan melibatkan junta secara langsung.

Myanmar telah mengalami kekacauan sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menggulingkan pemimpin terpilih secara demokratis, Aung San Suu Kyi.

Menurut kelompok pemantau lokal, sejak saat itu, lebih dari 3.600 warga sipil telah tewas dalam penindasan militer setelah militer berkuasa, sementara PBB melaporkan bahwa lebih dari satu juta orang telah mengungsi akibat kekerasan tersebut.

Mengutip TRT World pada Minggu (18/6), ASEAN sejauh ini telah berusaha memediasi krisis di Myanmar. Namun, upaya diplomatiknya hingga saat ini belum juga membuahkan hasil yang signifikan dalam menghentikan pertumpahan darah antara militer dan kelompok anti-kudeta.

Untuk itu, Pemerintah Thailand sebagai tuan rumah telah mengusulkan pertemuan informal selama dua hari dengan mengundang Myanmar secara langsung untuk bertemu beberapa menteri luar negeri ASEAN.

Namun, beberapa pihak seperti Singapura menyatakan keberatannya. Menurut Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, kondisinya masih belum tepat untuk melibatkan kembali junta militer dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN.

"Kami yakin masih terlalu dini untuk terlibat kembali dengan junta pada tingkat puncak atau bahkan pada tingkat menteri luar negeri," ujarnya.

Menurutnya, tidak ada perbaikan dalam situasi di Myanmar. Selain itu, ASEAN juga telah melarang junta militer Myanmar untuk menghadiri pertemuan tingkat atas karena Myanmar disebut telah gagal dalam menerapkan rencana perdamaian lima poin yang disepakati dua tahun lalu.

Pertemuan puncak ASEAN pada Mei lalu juga tidak menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam rencana perdamaian, dengan Presiden RI, Joko Widodo sendiri telah mengingatkan bahwa blok tersebut berisiko menjadi tidak relevan jika tidak ada perkembangan yang dihasilkan.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya