Ketua KPK, Firli Bahuri/RMOL
Ketua KPK, Firli Bahuri, buka suara soal dugaan data bocor. Dia mengaku tak pernah memberikan dokumen atau catatan kepada siapapun. Ia menyerahkan ke Dewan Pengawas (Dewas) agar membeberkan siapa yang membocorkan itu.
Penegasan itu disampaikan Firli saat ditanya soal data dugaan korupsi di Kementerian ESDM yang bocor dan viral di Medsos, hingga menyeret nama inisial F, dan berujung laporan di Dewas KPK.
Menurutnya, dia sudah diklarifikasi Dewas KPK terkait beredarnya rekaman suara atau video soal kebocoran data itu.
"Saya ini 38 tahun jadi Polisi, saya tidak mau menghancurkan karir saya. Jadi, apapun yang dikatakan orang, saya pastikan tidak pernah melakukan itu," tegas Firli kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis malam (15/6).
Dia juga mengaku tak pernah memberikan dokumen atau catatan apapun, kepada siapapun. Dia juga tak pernah punya niat apalagi kesempatan memfotokopi dokumen, baik telaahan, penyelidikan, atau apapun.
"Makanya tadi saya sampaikan, kita tinggal cek, yang bersangkutan dapat dari siapa, diterima di mana, di mana penyerahannya, kepentingannya apa," papar Firli.
Dia juga tak mau mendahului Dewas KPK yang kini tengah memproses laporan dugaan kebocoran dokumen itu.
"Anda harus pastikan, apakah video yang beredar itu asli atau sudah direkayasa? Kita tidak tau, dan saya tak pernah nonton. Yang pasti saya tak kenal orang di video itu. Biarlah dewan pengawas yang memastikan, menyampaikan, siapa sesungguhnya yang memberikan catatan atau dokumen itu," pungkasnya.