Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko/Net
Belarusia mulai menerima pengiriman senjata nuklir taktis dari Rusia. Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dalam wawancaranya dengan saluran televisi Rusia Rossiya-1 yang diunggah oleh kantor berita Belarusia, Belta.
Menurut Lukashenko, beberapa di antara senjata nuklir itu memiliki kekuatan tiga kali lipat daripada bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 lalu.
"Kami memiliki rudal dan bom yang kami terima dari Rusia. Bom itu tiga kali lebih kuat daripada yang (dijatuhkan) di Hiroshima dan Nagasaki," kata Lukashenko.
Seperti dimuat
Reuters pada Rabu (14/7), Lukashenko, sekutu dekat Putin, mengatakan bahwa Belarusia sebelumnya telah memiliki banyak fasilitas penyimpanan nuklir yang tersisa dari era Soviet dan telah memulihkan beberapa di antaranya, sehingga negaranya disebut menjadi tempat yang tepat untuk menampung senjata nuklir taktis itu.
Selain itu ia juga menyebut pengerahan senjata nuklir itu akan bertindak sebagai upaya pencegahan terhadap agresor potensial, karena negaranya kerap ditargetkan oleh Barat.
Tindakan Belarusia menerima senjata nuklir taktis dari Rusia ini telah menjadi perhatian global dan meningkatkan kritikan yang meluas di wilayah tersebut, dengan beberapa negara khususnya AS dan China dengan cermat terus memerhatikan kondisi tersebut, untuk menghindari penggunaan senjata nuklir dalam konflik Ukraina.
Langkah pertama Moskow dalam menyebarkan senjata nuklirnya itu terus dipantau dengan ketat oleh komunitas internasional, mengingat dampak yang mengerikan dari senjata nuklir tersebut.