Berita

Presiden Joko Widodo (tengah) saat memberi klarifikasi tentang cawe-cawe pemilu di kantor DPP PDIP/RMOL

Politik

Klarifikasi Jokowi soal Cawe-cawe Justru Membahayakan Bangsa

RABU, 07 JUNI 2023 | 09:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penegasan Presiden Joko Widodo bahwa cawe-cawe politik dilakukannya untuk mencegah riak-riak yang membahayakan bangsa, justru dianggap membingungkan. Sebab Jokowi tidak menjelaskan dengan gamblang, situasi apa yang dimaksud membahayakan bangsa tersebut.

Begitu kata Koordinator JP98 Bandung, Zaenal Muttaqin menanggapi klarifikasi Jokowi soal cawe-cawe yang disampaikan saat Rakernas PDIP.

“Jika cawe-cawe politik dikaitkan dengan pilpres, kenapa pencalonan seorang WNI yang dilindungi konstitusi dianggap membahayakan bangsa? Apa indikator pencalonan seorang warga negara dianggap membahayakan bangsa?” tanya Zaenal kepada wartawan, Rabu pagi (7/6).


Menurutnya, penjelasan yang tidak utuh atas statement tersebut justru akan semakin memperkeruh situasi politik nasional. Bahkan presiden bisa dianggap sedang membelah masyarakat ke dalam dua kubu yang bersebrangan.

“Justru statement presiden tersebut menjadi hal yang membahayakan bangsa,” tegasnya.

Spekulasi tentang “hal-hal yang membahayakan bangsa” akan berkembang secara liar. Bahkan bisa saja dihubungkan dengan perjanjian utang dengan China berpotensi tidak dilanjutkan oleh presiden berikutnya. Sehingga Jokowi anggap itu sebagai bahaya karena bisa membuat Indonesia jatuh dalam penguasaan China, jika tidak mampu membayar utang.

“Kalau begitu, apa sebenarnya perjanjian dengan China dalam proyek kereta cepat dan IKN, sehingga kalau tidak dilanjutkan akan membahayakan bangsa?” sambungnya.

Zaenal menilai, kejujuran atas persoalan bangsa sangat diperlukan agar Indonesia tidak bernasib sama seperti banyak negara di Afrika. Mereka terjebak utang China dan mengalami kebangkrutan.

“Dus, sekali lagi. Dalam situasi seperti ini kita membutuhkan konsolidasi dan persatuan bangsa, memilih satu presiden yang memiliki ketegasan dan keberanian membawa Indonesia keluar dari situasi jebakan utang China yang membahayakan bangsa,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya