Berita

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto ketika menghadiri Shangri-La Dialogue di Singapura/Net

Dunia

Rencana Perdamaian Prabowo Dikritik, Dinilai Lebih Untungkan Rusia?

MINGGU, 04 JUNI 2023 | 08:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rencana perdamaian yang diajukan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina selama pertemuan Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu (3/6) mendapat banyak kritik.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mendesak diakhirinya pertempuran antara Rusia dan Ukraina karena telah berdampak buruk bagi ekonomi dan pasokan pangan, khususnya bagi negara-negara Asia.

Untuk itu Prabowo mengusulkan beberapa poin perdamaian, seperti gencatan senjata pada posisi saat ini, pembentukan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pengamat dan pasukan penjaga perdamaian PBB, serta dibuatnya referendum wilayah yang disengketakan oleh PBB.

"Saya meminta Rusia dan Ukraina untuk segera menghentikan permusuhan," kata Prabowo.

Lebih lanjut, ia menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyumbangkan unit-unit pada operasi pemeliharaan perdamaian PBB yang potensial.

Namun usulan Prabowo tersebut langsung mendapat penolakan dari Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov. Ia menyebutnya sebagai proposal yang aneh.

"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami dengan rencana aneh," kata Reznikov.

Kritik juga dilayangkan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell yang turut hadir.

"Kita perlu membawa perdamaian ke Ukraina, tapi itu harus menjadi perdamaian yang adil, bukan perdamaian penyerahan diri," ucap Borrell.

Sebagai tanggapan, Prabowo menyatakan rencana perdamaian tersebut disajikan tanpa memihak pihak manapun.

"Silakan tanya orang Indonesia berapa kali mereka telah diinvasi. Ada banyak pelanggaran kedaulatan, bukan hanya di Eropa. Saya mengajukan rencana resolusi konflik. Saya tidak mengatakan siapa yang benar atau siapa yang salah," tegas Prabowo.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleh Nikolenko juga menolak rencana perdamaian yang diajukan oleh Prabowo. Alih-alih menggelar referendum, ia menegaskan, Rusia harus mundur sebagai pihak yang melakukan invasi.

"Kami mengapresiasi perhatian yang diberikan Indonesia tentang mengembalikan perdamaian ke Ukraina, (tetapi) sepertinya menarik kesimpulan dari sejarahnya sendiri," kata Nikolenko.

"Rusia harus mundur dari teritori Ukraina, dan Ukraina berhak mengembalikan integritas teritorialnya sesuai perbatasan yang diakui internasional. Tidak ada skenario alternatif," pungkasnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Penyelundupan Ganja 159 Kg di Pelabuhan Bakauheni Digagalkan Polda Lampung

Jumat, 08 November 2024 | 01:53

Dorong Pengembangan Energi Panas Bumi, Pemerintah Bakal Suntik Dana ke PT Geo Dipa Energi

Jumat, 08 November 2024 | 01:36

Persib Menang Dramatis di Kandang Lion City, Hodak Akui Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 08 November 2024 | 01:20

Dasar Hukum Penetapan Tersangka Tom Lembong Harus Dibuktikan

Jumat, 08 November 2024 | 00:59

Kemenkeu Siapkan Daftar Aset Sitaan BLBI untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Jumat, 08 November 2024 | 00:45

Tiba di Surabaya, Kapal Selam Rusia Disambut Hangat Prajurit TNI AL

Jumat, 08 November 2024 | 00:25

Bahlil Umumkan Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029

Kamis, 07 November 2024 | 23:59

KPK: Korupsi di LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun

Kamis, 07 November 2024 | 23:22

Relawan Bobby Lovers Dituding Pelaku Pelemparan Wajah Edy Rahmayadi

Kamis, 07 November 2024 | 22:50

TNI AD-JHL Foundation Dukung Swasembada Pangan Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 22:46

Selengkapnya