Berita

Kebun opium/Net

Dunia

Ada Keterlibatan Taliban dan Pakistan dalam Perdagangan Narkoba Kartel Afghanistan

JUMAT, 02 JUNI 2023 | 06:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Keterlibatan Taliban dengan kartel narkoba yang memproduksi obat-obatan terlarang, menambah subur perdagangan narkotika di negara itu.

Hal tersebut diungkap dalam laporan yang ditulis Khaama Press, Kamis (1/6), dengan menyebut bahwa kartel  telah mempertahankan hubungan simbiosis mutualismenya dengan Taliban, dengan memberikan bantuan keuangan untuk menjaga agar kelompok tersebut tetap berkuasa di Kabul.

Selain itu, kartel narkoba juga telah membiayai para petani untuk menanam ephedra dan opium, sambil menggunakan sumber-sumber Pakistan untuk memfasilitasi perolehan bahan kimia yang dibutuhkan untuk memproduksi obat-obatan.


Ini membuat perdagangan narkoba antara Pakistan dan Afghanistan menjadi tidak terkendali karena adanya campur tangan dari pihak pemerintah Islamabad dan Kabul yang turut mendukung perdagangan ilegal itu.

“Prosedur investigasi yang lemah dan putusan pengadilan yang lunak telah membuat penyelundup narkoba bergerak bebas dan dengan mudah menghindari hukuman yang signifikan,” kata Khaama dalam laporannya.

Sejauh ini, Afghanistan telah menjadi pemasok sabu sejak 2017 ketika pengedar narkoba menyadari bahwa ramuan ephedra asli dan bunga poppy dapat menghasilkan efedrin, yang menjadi bahan utama dalam produksi sabu.

Meskipun Taliban mengumumkan larangan penanaman, penggunaan, dan perdagangan bunga poppy. Namun, dalam praktiknya budidaya bunga poppy masih terus berjalan lancar karena tidak ada sumber pendapatan lain di negara itu.

Sumber perdagangan opium ilegal dan tanaman-tanaman lain yang digunakan untuk obat terlarang terus menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintahan Taliban yang kekurangan uang, yang membuat mereka sampai saat ini enggan untuk menegakkan embargonya.

Produksi opium di 2021 tercatat menghasilkan dana sekitar 1,8 miliar dolar hingga 2,7 miliar dolar, atau 12 hingga 14 persen, dari PDB Afghanistan yang berasal dari perdagangan tanaman terlarang itu.

“Output opium di Afghanistan telah meningkat sebesar 34 persen meskipun ada larangan penanaman,” kata Jaringan Diaspora Afghanistan, Hamid Pakteen.

Baru-baru ini, Angkatan Laut India mengerahkan operasinya untuk memberantas penyelundupan narkoba. Otoritas India berhasil menyita obat-obatan terlarang yang berlogo kartel Afghanistan yang tiba dalam pengiriman peti kemas asli di pelabuhan-pelabuhan Eropa seperti Felixstowe, Antwerp, dan Rotterdam, yang berhasil melewati rute Pakistan.

Penyelundupan itu menunjukkan bahwa Afghanistan hingga saat ini diduga masih memiliki hubungan yang signifikan dengan institusi Angkatan Darat Pakistan, yang membuat mereka dapat dengan bebas melakukan operasinya secara terselubung. Aktivitas itu masih menjadi sumber pendapatan utama bagi dua negara miskin tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya